Aktivitas Para Jamaah Haji di Mekkah

Aktivitas Para Jamaah Haji di Mekkah

Doa dari Makkah untuk Korban Gempa

Para jemaah haji asal Kabupaten Lebak Banten yang tergabung dalam kloter 59 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 59) menggelar doa bersama dari tanah suci untuk gempa Banten, kemarin (5/8). Mereka berdoa di sela aktivitas bimbingan ibadah yang disampaikan oleh Ustadz Anwar Musadad dan dihadiri oleh anggota delegasi Amirul Hajj Imam Addaruqutni dari Dewan Masjid indonesia dan Hamid Balfas dari Al Irsyad. Anggota Delegasi Amirul Hajj Imam Addaruqutni mengatakan bahwa doa dari tanah suci bertujuan sebagai bentuk jemaah haji simpati bagi warga Banten yang terdampak gempa. "Ini adalah suatu bentuk simpati para Dhuyufurrahman sekaligus wakil-wakil dari masyarakat Banten untuk berdoa kepada Allah SWT di tanah suci ini," ujarnya. Sedangkan pembimbing ibadah daerah kerja Makkah, Anwar Musadad mengatakan bahwa adalah tugasnya untuk memberikan semangat kepada para jemaah haji yang kampung halamannya terdampak oleh gempa bumi. "Mereka kami imbau supaya bersabar, karena keluarganya sudah dititipkan kepada Allah, harta bendanya sudah dititipkan kepada Allah," katanya. "Kemudian kita berdoa supaya keselamatan mereka yang ada di tanah air, mudah-mudahan mereka diberikan kesabaran, diberikan ketenangan bahwa sesungguhnya gempa adalah ujian dari Allah SWT," imbuh Anwar. Dalam kesempatan yang sama, para jemaah juga memanjatkan doa yang ditujukan bagi sebagian jemaah haji yang kini tengah dirawat di rumah sakit agar segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT. Sementara itu Menteri Agama yang juga Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin beserta rombongan melakukan visitasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di kawasan Aziziyah, Makkah, kemarin (5/8). Kunjungan dalam rangka memastikan kesiapan KKHI menyambut puncak haji 2019. Dalam kunjungannya ke KKHI, Lukman beserta rombongan Amirul Hajj melakukan visitasi ke ruang perawatan pasien jemaah haji. Rombongan Menag mengunjungi ruang perawatan sembari berdialog dengan pasien dan tenaga kesehatan yang ada ruang tersebut. Beberapa pasien senang dengan kunjungan Menteri Agama itu. Bahkan, diantara pasien dan tenaga kesehatan mengajak Menag untuk berswafoto. Menag pun mendoakan jemaah agar lekas sembuh dan bisa menunaikan ibadah haji dengan baik. Selain berdialog dengan pasien, Amirul Hajj juga mendengarkan paparan dari Tim KKHI, terkait fungsi, tugas dan fasilitas yang ada di KKHI Makkah. Beberapa hal dibahas antara Amirul Hajj dengan para tenaga kesehatan KKHI Makkah. Usai pertemuan, Amirul Hajj beserta rombongan mengatakan kunjungan ini dalam rangka meminta penjelasan lebih jauh terkait penanganan jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan, perawatan jemaah, hingga jemaah sakit yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi. "Ada ruang-ruang inap bagi jemaah kita, dipisahkan naik yang laki-laki dan perempuan, juga ada ruang psikiatri yang mengalami gangguan ingatan, kejiwaan dan lain sebagainya, juga kami mendengar ketersediaan obat-obatan, peralatan, alhamdulillah mencukupi," kata Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin di KKHI. Dalam rapat tersebut, juga dibahas persiapan wukuf di Arafah. Menurut Lukman, seperti pada tahun sebelumnya, jemaah haji yang sakit akan disafariwukufkan dengan bus-bus yang telah dimodifikasi, sehingga jemaah risiko tinggi tetap bisa mendapat perawatan dengan baik. "Dan segala sesuatunya itu sudah kita siapkan," ujarnya. Disamping itu, untuk jemaah yang karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk wukuf, atau jemaah meninggal dunia, maka akan dibadalhajikan. "Jadi segalanya sudah diantisipasi, mudah-mudahan apa yang sudah direncanakan petugas kesehatan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya tanpa kendala yang berarti," imbuhnya. Sementara dari data Siskohat Kemenag mencatat jamaah asal Indonesia yang meninggal sebanyak 52 orang dengan berbagai sebab. Menag Lukman berharap angka tersebut tidak bertambah meskipun tahun ini ada penambahan kuota 10.000 kursi dengan setengah di antaranya berusia lanjut. Dirjen PHU Kementerian Agama, mencatat pada 2016 jumlah anggota jamaah wafat selama musim haji sebanyak 342 orang. Jumlah itu setara dengan 0,20 persen dari total 168 jamaah. Sedangkan pada 2017, yang wafat sebanyak 657 orang, atau 0,32 persen dari total 203.065 orang. Pada 2018, total anggota jamaah meninggal sebanyak 381 orang wafat. Jumlah itu setara 0,18 persen dari jumlah total 203.351 orang yang berangkat tahun lalu. (ful/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: