Al Mubaarok MoU dengan Al Azhar Kairo
MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO - Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’had Aly Al Mubaarok Manggisan menggelar Nadwah 'Il Miyyah atau seminar ilmiah bersama Prof Dr Syaih Ibrahim Hud Hud, seorang Delegasi Rektor Al Azhar Kairo Mesir kemarin. Tema yang diangkat Pengaruh Bahasa Arab dalam Pengembangan Hukum-hukum Fiqh dari Dalil-dalil Nash. Dalam agenda itu, pihak Ponpes juga melakukan kontrak kerjasama dengan Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Hal itu tertuang pada MoU yang disepakati antar kedua belah pihak untuk saling bertukar ilmu dan metode pembelajaran. Pengasuh PP Al Mubaarok, KH Nurhidayat menyebut, di tataran keilmuan, jika dibandingkan antara di Mesir dan Indonesia banyak ditemui kesamaan. Menurutnya, perbedaan ada pada metode yang dilakukan. "Ihwal kerjasama itu, dilakukan agar semakin berwarna soal metode pembelajarannya. Sehingga nantinya banyak variasi dalam mengajar. Itu penting supaya para santri bisa lebih cepat dalam memahami ilmu. Cuma kita minta kepada pihak sana, agar bisa si santri yang belajar kesana untuk bisa disterilkan dari faham radikalisme," ungkapnya. Senada, Rektor Ma'had Aly PP Al Mubaarok, Dr Nurul Mubin menyebutkan bahwa pertukaran pelajar itu ditujukan untuk lebih mendalami soal ilmu Ushul Fiqh dan bahasa arab. Sehingga santri yang akan dikirim dari indonesia memang harus mempunyai kemampuan dasar untuk bisa berangkat. Pihaknya menyebutkan kerjasama dilakukan dengan mengirimkan santri untuk belajar di sana dan dari Al Azhar juga akan mengirimkan guru untuk mengajar di Al Mubararok. "Minimal soal kitab dasar dan bahasa arab harus dikuasai, agar disana tidak ketinggalan dengan mahasiswa lain. Karena ini masih komunikasi awal, kita akan terus mengkonsultasikan pada pesantren yang sudah terlebih dahulu melakukan kerjasama ini. Seperti di Kabupaten Pati misalnya," tutur Dr Mubin. Kepada santri yang mengikuti pertukaran, nantinya pihak Al Azhar akan menggratiskan biaya selama pendidikan. Namun tentu, untuk memenuhi prasyarat agar bisa masuk tidaklah mudah mengingat persaingannya cukup ketat diantara para santri se-Indonesia. Sementara itu, Rektor Universitas Al Azhar, Prof Syeikh El Ibrahim Hud Hud menjelaskan pentingnya melakukan kerjasama ini untuk menyamakan presepsi tentang islam. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, banyak paham Islam yang justru tidak mencerminkan perilaku Islami. Menurutnya, dengan adanya pemahaman yang benar mengenai islam ini mampu mengembalikan konsep islam yang rahmatall lil 'alamin. "Dalam Qur'an lebih banyak menjelaskan soal ya ayyuhanassu, yang artinya Islam datang untuk memberi rahmat kepada seluruh umat manusia. Bukan hanya untuk umat Islam saja. Kecuali jika dalam Alquran disebutkan Ya Ayuhalladzina Amanu," ungkapnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: