Alumni BLK Kota Magelang  akan Produksi 5.000 Masker

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Alumni peserta Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang akan memproduksi lebih dari 5.000 masker yang akan dibagikan ke masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Hal ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat karena langkanya masker saat ini. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang Gunadi Wirawan mengatakan, program ini masih dalam tahapan pengusulan ke kepala daerah. Rencana tersebut menjadi salah satu opsi anggaran yang gagal direalisasikan karena pandemi virus corona. "Alumni BLK kita hubungi, lalu kita wawancarai, apakah sudah mendapat pekerjaan apa belum. Kalau belum, nanti BLK Kota Magelang bidang konfeksi bisa dibuka, untuk memproduksi masker menggunakan kain," kata Gunadi, Selasa (7/4). Menurut dia, masker yang dibuat ini harus memenuhi kriteria dan standar sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan RI. Wujudnya pun kain, agar masyarakat bisa mudah mencuci atau membersihkannya. "Rencana ada 5.000 masker yang akan dibagikan masyarakat secara gratis. Setelah diundang ke BLK, para almuni yang sudah mahir menjahit ini diberikan kriteria agar membuat masker dengan standar Kemenkes," jelasnya. Dia menyebutkan, masyarakat yang membuat masker di BLK merupakan warga yang pernah dilatih langsung oleh BLK. Untuk di BLK Kota Magelang sendiri terdapat 10 unit mesin jahit. "Kita juga pikirkan masalah posisi mereka memproduksi masker nantinya, harus berjarak minimal 2 meter, supaya tidak berkumpul atau berkerumun," ucapnya. Ia mengatakan masker yang dibuat itu diprioritaskan untuk dibagikan kepada masyarakat dan instansi kesehatan yang memang membutuhkan. Selain berasal dari anggaran peralihan APBD Kota Magelang, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan membuat masker melalui anggaran dari APBN. Ia mengatakan masyarakat yang ingin menggunakan jasa dari BLK untuk membuat masker juga bisa langsung menghubungi pihak Disnaker Kota Magelang. "Lulusan kita dari BLK juga banyak yang telah bisa menjahit. Ini juga dapat digunakan oleh masyarakat untuk membuat masker. InsyaAllah mereka sudah bisa," pungkasnya. (wid)

Sumber: