Anak Gembel Minta Trasi Hingga Klepon
MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Acara Ruwat Rambut Gembel yang menjadi salah satu atraksi budaya yang dinantikan kembali digelar dalam rangka Hari Jadi Wonosobo ke 194, di alun-alun kota, Sabtu (27/7). Agenda yang dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu diformat dengan cukup unik tahun ini. Yakni acara digelar di pusat kota dan menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung. Sebelum dipotong, sebanyak 12 anak gembel itu sudah mengikuti sederet ritual seperti Jamasan di Ringin Kurung Alun-alun serta dan kirab menggunakan dokar. Mereka dituntun gubernur pendopo sampai ke lokasi pencukuran. Meskipun permintaan terkesan sepele, namun permintaan anak Sukerta tersebut harus dipenuhi. Jika tidak, setelah dicukur rambut yang tumbuh akan kembali menjadi gembel. Salah satu peserta, Aufa Hawatus Sya’diah ketika ditanya Ganjar, menjawab bahwa dirinya meminta klepon sebanyak tiga tampah. “Acara seperti ini ketika dikemas dengan bagus maka bisa menjadi atraksi wisata yang menarik. Anak yang dicukur dan keluarganya pada hari ini mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Ada proses yang dilakukan dan ada keinginan yang diwujudkan. Permintaan seperti klepon, sepeda, kalung, dan lainnya cukup unik bahkan ada trasi juga. Saya juga tidak tahu kenapa banyak anak gimbal di sekitar sini, ini nanti harus diteliti secara ilmiah,” tutur Ganjar ketika membuka acara. Bersama pemimpin ritual, Mbah Sarno, Ganjar mulai memangkas rambut gimbal dan meletakkannya pada sebuah kendi. Setelah itu, Ganjar memberikan hadiah yang menjadi permintaan si anak. Salah satunya pada anak yang meminta kalung, Ganjar memakaikan kalung itu secara langsung. Terkait target pariwisata di Jawa Tengah, Ganjar menjelaskan bahwa ada prioritas destinasi, salah satunya adalah Dieng di luar tiga obyek dengan istilah Bali baru. Dijelaskan Ganjar, empat destinasi Jateng yang menjadi prioritas termasuk Dieng, Sangiran, Karimunjawa, Borobudur. “Ketika pemotongan ini dilakukan ternyata menjadi tontonan yang luar biasa. Maka ini menjadi sutau pertunjukan atraksi yang bisa menjadikan suatu bagian promosi pariwisata. Kalau ini kemudian dikemas lebih bagus lagi ditambahi tarian, prosesi yang orang bisa terlibat secara seni pertunjukan mungkin akan lebih menarik,” harapnya. Wakil bupati Agus Subagiyo yang juga mendampingi acara ruwat menyebut bahwa agenda itu menjadi salah satu ciri khas dari rangkaian hari jadi kabupaten Wonosobo yang selalu dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat. Bahkan Pemkab membantu penyediaan hadiah untuk anak. Ada salah satu anak yang bahkan meminta hadiah secara langsung dari bupati Eko. “Ada salah satu anak yang bahkan meminta untuk hadiahnya diberikan langsung oleh pak Bupati dan dibelikan pak bupati sendiri yakni berupa Televisi,” ungkap Wabup. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: