Ancaman Tembak di Tempat

Ancaman Tembak di Tempat

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Aksi kriminalitas selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan jelang bulan Ramadan meningkat. Polri pun mengancam tembak di tempat para pelaku kejahatan. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan jajarannya akan menindak tegas para pelaku kejahatan berupa tembak di tempat. Dalam tiga hari ada tiga kasus kejahatan yang berujung tindakan tegas polisi. Dua pelaku kejahatan tewas ditembak. Pertama pada Kamis (16/4) dinihari, YS ditembak mati usai merampok Alfamart di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Lalu pada Sabtu (18/4), AR (42), jambret yang merupakan residivis ditembak mati di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Terakhir penembakan terhadap begal bernama Wahyu Dwi Febrian, pada Minggu (19/4) dinihari di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Kasus ini viral karena video tindakan tegas polisi tersebar di media sosial. "Kepolisian Polda Metro Jaya tidak akan segan, kami akan tindak tegas perampok, pelaku, dengan tindakan tegas terukur, untuk para pelaku yang membahayakan keselamatan dan meresahkan masyarakat," katanya di Mako Polda Metro Jaya, Senin (PSBB). Dia mengatakan hal tersebut terkait soal video viral tindakan tegas petugas kepolisian terhadap pelaku begal di Jakarta Timur. Ditegaskannya, tindakan tegas terukur yang diambil petugas sudah sesuai prosedur operasional standar (SOP). "Polda Metro Jaya tidak akan segan menindak tegas pelaku, tindakan tegas terukur, kemarin teman-teman lihat ada viral di Jakarta Timur, begal dikejar petugas, kami lakukan tindakan tegas terukur, sudah viral kemarin, disuruh berhenti tidak mau, maka diambil tindakan tegas terukur sesuai SOP yang ada," ujarnya. Selain itu, Yusri mengakui, belakangan telah terjadi peningkatan tindak pidana perampokan terhadap minimarket. "Betul, ada pergeseran, curat (pencurian dengan pemberatan) ada peningkatan dalam curanmor(pencurian kendaraan bermotor) maupun juga sekarang ini bergeser ke minimarket, karena memang situasi pandemi ini banyak orang di rumah, minimarket hanya sampai pukul 22.00 WIB, mereka rata-rata beraksi di atas jam 01.00 WIB," jelasnya. Dikatakannya, parameter perbandingan yang digunakan adalah data dari bulan yang sama pada tahun yang sebelumnya. Dia mengatakan angka kejahatan secara total menurun, namun ada peningkatan curat terhadap minimarket dan curanmor. "Perbandingan kami bulan sama di tahun berbeda, kalau bulan Maret 2020 maka dengan Maret 2019, secara total menurun tapi beberapa di sektor yang meningkat, curat biasa menurun, curat itu meningkat sepeda motor, pencurian di minimarket meningkat," ujarnya. Meski demikian, Yusri juga menyampaikan agar masyarakat tidak resah. Sebab jajaran kepolisian telah memetakan daerah rawan kejahatan. "Polda Metro Jaya sudah memerintahkan semua wilayah di bawa kendali Ditreskrimum untuk memetakan wilayah rentan kejahatan di wilayah Polda Metro Jaya," ujarnya. Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto menambahkan pihaknya akan menurunkan tim khusus untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama masa PSBB dan jelang bulan Ramadan. Dia pun mengatakan telah menginstruksikan jajarannya untuk menindak tegas pelaku yang membahayakan jiwa masyarakat. "Kami akan turunkan tim khusus yang sudah terlatih, yang selama ini selalu melakukan pemantauan dan kami tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku kejahatan, termasuk pelaku tawuran dan sebagainya yang mengakibatkan kerugian terhadap jiwa orang lain," kata Suyudi. Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Polri bergerak cepat memetakan jaringan kelompok kejahatan khususnya di daerah yang menerapkan kebijakan PSBB. "Jaringan kelompok kejahatan seperti pencurian dengan kekerasan serta pencurian dengan pemberatan di setiap wilayah, khususnya di wilayah yang menerapkan kebijakan PSBB dengan melakukan patroli secara rutin, agar dapat mencegah dan meminimalisir tingkat kejahatan juga untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat," katanya. Dia juga mendukung langkah Polri memberikan tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku kejahatan. "Hal itu mengingat meningkatnya tindak kejahatan pencurian, perampokan dan pembegalan yang menimbulkan keresahan di masyarakat," ujarnya pula. Politisi Golkar itu, juga meminta masyarakat berpartisipasi membantu Polri dengan melaporkan jika ada kejahatan ke setiap layanan pengaduan masyarakat.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: