Angka Rt Covid-19 Kota Magelang 0,14

Angka Rt Covid-19 Kota Magelang 0,14

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Perkembangan kasus virus corona (Covid-19) di Kota Magelang menunjukkan tren positif. Kasus konfirmasi pasien positif corona terakhir di Kota Magelang adalah 13 Juni 2020 lalu. Di sisi lain, angka kesembuhan sangat tinggi mencapai 82 persen, sehingga kini tidak ada satupun pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang dr Majid Rohmawanto menjelaskan selain bertambah angka kesembuhan pasien Covid-19, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah per 26 Juni 2020, angka tingkat penularan atau reproduction number (Rt) Covid-19 juga sudah berada di bawah 1 atau tepatnya 0,14. Menurut Majid, jika angka Rt di bawah 1, maka peluang penyakit itu menulari orang lain lebih rendah. Dengan demikian, kasus Covid-19 di Kota Magelang sudah bisa dikendalikan setelah Pemkot memberlakukan sejumlah upaya percepatan penanganan. "Dengan angka Rt 0,14, Kota Magelang berada di peringkat 17 dari 35 daerah di Jawa Tengah yang memiliki angka Rt kurang dari 1," kata Majid, Selasa (30/6). Meski begitu, Kota Magelang masih masuk kategori daerah di Jawa Tengah dengan peta/zonasi risiko penularan kategori sedang. Zonasi risiko dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan, meliputi indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan masyarakat. "Berdasarkan hitungan indikator-indikator tersebut, Kota Magelang memiliki skor sebesar 1,93. Artinya, potensi penularan virus corona di Kota Magelang itu masih cukup tinggi," terang Majid. Baca Juga Pertahankan, Wonosobo Zero Covid-19 Potensi penularan dinilai masih tinggi disebabkan beberapa faktor antara lain laju insidensi atau perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk. Kota Magelang dirasa akan memiliki risiko tinggi karena jumlah penduduknya kurang dari 150.000 jiwa. "Jadi memang berat, karena begitu muncul 1 kasus, maka laju insidensi kita langsung tinggi," katanya. Kemudian, banyaknya para pendatang dari luar daerah yang berisiko menyumbang angka kesakitan. Selain itu faktor yang juga mempengaruhi adalah kurangnya kedisiplinan masyarakat di area publik dalam mematuhi protokol kesehatan. "Faktor lain, masih ada masyarakat yang belum menerima pasien dengan karantina mandiri, sementara pasien sudah bosan di rumah sakit," ungkapnya. Untuk itu, hal yang perlu dilakukan guna menekan potensi penularan adalah kerja sama semua pihak dalam penegakan protokol kesehatan di semua lini. Termasuk penguatan di masyarakat sehingga bisa menerima pasien dengan tanpa gejala. Hal itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk memprioritaskan daerah dengan risiko penularan tinggi. Upaya yang dilakukan antara lain dengan mengerahkan lebih banyak personel TNI dan Polri, memitigasi penularan yang lebih luas. Selanjutnya, Presiden juga meminta gugus tugas di tingkat daerah melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, dan antropolog dalam menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai bahaya Covid-19 dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Sementara itu, berdasarkan data 30 Juni 2020, total kasus positif Covid-19 di Kota Magelang masih di angka 33, dengan rincian pasien dirawat di rumah sakit 0, karantina mandiri 1 orang, sembuh 28 orang, dan meninggal dunia 4 orang. Walikota Magelang Sigit Widyonindito merasa bersyukur kasus Covid-19 di wilayahnya sudah turun drastis. Namun ia mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada dalam menjalankan aktivitas kegiatan dimanapun berada dan tetap displin pada protokol kesehatan. "Saya mengharapkan masyarakat Kota Magelang saat ini tidak perlu bepergian kecuali penting/mendesak, dan tidak menerima tamu dari luar kota untuk bermalam," katanya. Sigit mengaku sudah menginstruksikan camat, lurah, ketua RT/RW di wilayahnya untuk dapat melaksanakan instruksi tersebut. Sebab, selama ini pasien yang positif terpapar Covid-19 memiliki riwayat usai berkunjung atau menerima tamu dari luar kota. "Semua ini kita lakukan tidak lain semata-mata agar rakyat tetap sehat," imbuhnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: