Antik Choiriyah: PKM Tidak Menular ke Manusia, masyarakat Diminta Tetap Tenang
MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Meski langkah pencegahan terhadap penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PKM) yang menyerang hewan ternak terus dilakukan oleh pemerintah di sejumlah daerah, namun masyarakat diminta untuk tetap tenang mengingat penyakit ini tidak dapat menular ke manusia atau bukan jenis penyakit zoonosis. Bahkan, Kepala UPTD Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan Pasar Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, drh.Antik Choiriyah meminta masyarakat untuk tetap mengkonsumsi produk hewani dan turunannya sebagai sumber utama protein seperti daging maupun susu. Syaratnya, harus tetap memperhatikan cara pengolahan dengan baik sampai benar-benar matang pada suhu tertentu sehingga lebih aman dikonsumsi. “PMK kan bukan jenis penyakit zoonosis, jadi kami tegaskan tidak akan menular kepada manusia. Hanya antar hewan saja, itupun masih ada langkah pencegahan hingga pengobatan. Oleh karena itu, masyarakat kami imbau untuk tetap tenang dan jangan khawatir apabila ingin mengkonsumsi daging maupun produksi susu hewan ternak sebagai sumber protein hewani, sapi misalnya. Asal benar-benar matang sebelum dikonsumsi,” terangnya. Kendati demikian, pihaknya juga tetap meminta masyarakat untuk sementara waktu tidak mengkonsumsi bagian tertentu seperti mulut, jeroan, dan kaki selama upaya pencegahan persebaran PMK masih dilakukan. “PMK kan menyerang bagian lidah dan tracak (kaki) ternak dengan ciri bagian tersebut melepuh disertai suhu tubuh yang tinggi pada hewan. Jadi sementara himbauan kami hindari dulu konsumsi bagian mulut, kaki, dan jeroan. Untuk amannya,” pintanya. Pihaknya menambahkan, salah satu hal paling krusial yang paling berdampak pada persebaran dan penularan PMK bukanlah kondisi medis kepada masyarakat, namun sektor perekonomian yang dapat terganggu. Khusunya para peternak yang berpotensi menanggung kerugian material apabila hewan ternaknya tertular penyakit. “Sebenarnya faktor perekonomian yang paling berpotensi terganggu karena bisa jadi peternak menderita kerugian akibat hewannya terserang PMK. Akan tetapi kami juga tetap mengambil langkah pencegahan secara ketat menyikapi hal ini. Salah satunya pemeriksaan kesehatan hewan dan menerjunkan petugas secara rutin ke pasar-pasar hewan yang ada guna mengawasi lalu lintas ternak keluar dan masuk wilayah Kabupaten Temanggung,” pungkasnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: