Antisipasi Kekeringan Berkepanjangan
MAGELANGEKSPRES.COM, MUNGKID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang turun ke lapangan untuk melakukan pendataan guna mencari solusi jangka panjang apabila benar-benar terjadi Kemarau panjang. Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto, Senin (29/7), mengatakan, terjadinya kekeringan yang berkepanjangan yang semakin meluas di Kabupaten Magelang ini juga perlu pencermatan secara khusus. \"Fenomena seperti inilah yang akhirnya timbul pertanyaan bagi kita, apakah memang tata guna lahan kita ini sudah mulai berdampak pada hilangnya sumber mata air. Maka kita harus benar-benar mencermati, tentunya juga melibatkan dinas-dinas terkait salah satunya dinas lingkungan hidup,\" ucap Edi. Menurut informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), untuk wilayah Jawa Tengah sendiri diperkirakan akan mengalami kemarau dari bulan Mei sampai dengan bulan September. Sedangkan secara seporadis, untuk wilayah Magelang sendiri akan terjadi kemarau mulai bulan Juni. \"Namun kita akan merasakan musim kemarau paling lama sekiar 9 sampai 15 pekan (3 bulan), tapi faktanya hingga saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait kekeringan,\" ungkap Edi. Mengantisipasi kemarau panjang di sejumlah wilayah Kabupaten Magelang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang telah menyiapkan sebanyak 600 tanki bantuan air bersih. \"Saat ini kita sudah menyiapkan 600 tanki, satu tankinya berisi 5000 liter air bersih,\" papar Edi. Edi menjelaskan, dari hasil breakdown pada tahun 2018 kemarin, BPBD Kabupaten Magelang sendiri telah menggelontorkan bantuan sebanyak 300 tanki air bersih. Kendati demikian, pada tahun 2019 ini terjadi penambahan hingga mencapai 600 tanki. Menurutnya, penambahan bantuan tersebut bukan karena tanpa sebab melainkan diperkirakan akan terjadi kemarau panjang. Beberapa Kecamatan yang perlu diantisipasi manakala terjadi kekeringan, antara lain, Kecamatan Borobudur, Salaman, dan Tempuran. \"Tapi hingga saat ini kita sendiri belum mendapatkan laporan atau permintaan droping air bersih,\" tutur Edi.(cha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: