Api di Lereng Ungaran masih Menyala, Dipicu Panas dan Angin Kencang

Api di Lereng Ungaran masih Menyala, Dipicu Panas dan Angin Kencang

MAGELANGEKSPRES.COM,KENDAL – Kebakaran yang melanda kawasan hutan lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Dusun Promasan, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, sejak Senin (28/10) lalu, ternyata masih belum sepenuhnya padam. Titik-titik api yang membakar lahan di areal Gunung Cilik Petak 8 Blok AE sampai Rabu (30/10) kemarin masih menyala. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal, Slamet mengatakan, api yang masih menyala itu terutama disebabkan karena cuaca panas dan kering disertai angin kencang. “Untuk penyebab kebakaran kami belum tahu, karena masih dalam proses penyelidikan. Namun dugaan sementara karena panas terik yang saat ini sedang terjadi, apalagi beberapa waktu lalu berdasarkan data BMKG untuk wilayah Semarang dan sekitarnya suhu mencapai 39 derajat celsius lebih,” terangnya, Rabu kemarin. Sampai kemarin, upaya pemadaman terus dilakukan dengan melibatkan semua unsur, seperti BPBD Kendal, Polri, TNI, dan juga relawan. Secara umum kebakaran dipadamkan dengan cara manual serta pembuatan sekat antara lahan terbakar dengan yang belum terbakar supaya tidak menjalar. Sampai dengan saat ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Baca juga Bakar Sampah, Seorang Kakek di Temanggung Tewas Terpanggang “Kendalanya saat ini adalah akses air yang sulit serta medan yang cukup berat namun kami bersama seluruh pihak terkait terus berusaha untuk memadamkan api,” pungkasnya. Dijelaskan, lahan yang terbakar seluas kurang lebih 50 hektar dengan jenis tanaman antara lain akasia, pinus, salam, cemara, nagasari, dan pakis. Warga sempat melakukan pemadaman, melokalisir area kebakaran dengan peralatan tradisional, dan api sempat mengecil. \"Karena angin yang cukup kencang, api kembali membesar dan meluas hingga 50 hektare. Bahkan api sudah mencapai puncak Gunung Ungaran,\" terang Slamet. BPBD Kendal bersama TNI, Perhutani, dan relawan gabungan melakukan koordinasi dan apel untuk pemadaman. Petugas gabungan itu bergerak ke area lahan terbakar dengan menggunakan peralatan tradisional untuk mencoba melakukan pemadaman dan melokalisir area kebakaran. \"Kendala yang kami alami area kebakaran sulit dijangkau dan terbatasnya persediaan air untuk menjinakkan api. Kami juga masih menyelidiki penyebab sumber api,\" jelasnya. KEBAKARAN MELUAS Kebakaran Hutan dan lahan di Dusun Promasan, Desa Ngesrepbalong, hingga kemarin meluas. Kebakaran itu sudah menghanguskan puncak utama Gunung Ungaran dan lereng di sekitar puncak tersebut. Diperkirakan lahan yang terbakar yakni seluas 50 hektar. Akibat kebakaran itu jalur pendakian Gunung Ungaran, dari pos 1 Mawar, Kabupaten Semarang dan pos 1 Promosan, Kabupaten Kendal ditutup sementara. Mustnoer, relawan Sarda Jateng mengatakan, para relawan memadamkan api hanya menggunakan alat manual. Kondisi medan yang terbakar sangat curam dan terjal. Hal itu membuat kendaraan pemadam tidak dapat melakukan pemadaman. \"Hanya wilayah yang terjangkau yang kami padamkan. Untuk lereng kami tak bisa menjangkaunya. Kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan pemadaman, karena cukup membahayakan,\" katanya. Dungkapkan Mustnoer, api pertama muncul bukan dari jalur pendakian dan saat terbakar di puncak Gunung Ungaran tidak ada pendaki yang berkemah. Berbagai unsur bahu membahu melakukan pemadaman, seperti dari Sarda Jateng, Masyarakat, BPBD Kendal, relawan pencinta alam, TNI, dan komponen lainnya. \"Ada sekitar 30 relawan yang ikut memadamkan,\" ujarnya. (lid/fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: