Baju Impor Kena Imbas, Penjualan sampai Titik Nol

Baju Impor Kena Imbas, Penjualan sampai Titik Nol

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Meskipun belum pernah ada laporan terkait risiko penularan virus maupun penyakit lewat baju bekas yang mayoritas berasal dari impor Negara Cina, Korea, maupun Jepang, namun selama empat bulan terakhir, usaha tersebut lesu. Ahmad Toyib, pengelola sekaligus pemilik usaha penjualan baju bekas impor yang sudah dilakoninya sejak tujuh tahun lalu, dari catatannya jumlah pembeli berkurang hingga mendekati nol pada bulan Mei lalu. Sedangkan per akhir Juni lalu, angka penjualan baru pulih di angka 10 persen. “Karena mungkin untuk menghindari risiko, jadi pembeli banyak yang tidak datang lagi. Tapi beberapa minggu ini sudah mulai ada yang datang lagi, meskipun juga tidak banyak. Kami juga mulai melakukan pembersihan dengan ekstra, semua yang dipajang dicuci dulu dengan air panas,” ungkapnya kemarin (21/7). Dari sisi harga memang tidak ada rencana untuk diturunkan meskipun beberapa barang stok lama memang kerap diobral. Untuk segmen pembeli, Toyib masih optimis dengan mahasiswa, pelajar, hingga pedagang sekitar. Lapaknya di kawasan Kertek juga mulai ramai di akhir pekan, didominasi pembeli jaket. “Maklum karena mulai hawa dingin jadi banyak yang cari jaket. Kita masih jual di kisaran Rp75.000 sampai Rp100.000. Tapi kalau anak muda biasanya pinter cari yang bermerk dan biasanya dijual lagi,” katanya. Sebelum masa pandemi, para pembeli terlihat lebih leluasa dalam memilih baju yang mayoritas baru dipakai beberapa kali oleh pemiliknya itu. Maklum, mayoritas barang merupakan produk-produk yang tidak lolos control kualitas di tempat aslinya. Meskipun memang ada beberapa barang yang memang terlihat rusak di beberapa bagian. Diungkapkan salah satu pelanggan, Ridwan, banyak yang memilih baju bekas impor karena kualitas dan dari sisi fashion. “Kalau mau yang gaya-gaya korea atau enak dikenakan, memang paling cocok ya beli ini, apalagi kalau tidak ada uang bisa belanja baju-baju ini untuk harian. Tapi memang karena corona jadi agak was-was meskipun barang ini datangnya sudah lama apalagi yang baru-baru ini sudah dicuci semua,” pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: