Bangun Dam Parit untuk Aliri 50 Hektar Sawah di Lima Desa

Bangun Dam Parit untuk Aliri 50 Hektar Sawah di Lima Desa

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Memenuhi kebutuhan pasokan air untuk pengairan sawah seluas 50 hektar yang tersebar di lima desa, Pemerintah Desa Tumenggungan Kecamatan Selomerto dibantu Dispaperkan dan TNI membangun dam parit. Dam parit merupakan salah satu teknologi penampungan dan pendistribusian air hujan. Panen air atau water harvesting merupakan istilah untuk menyimpan air hujan untuk disimpan di musim kemarau. Dam parit salah satu infrastruktur panen air yang di buat dengan membendung aliran parit sungai kecil serta mendistribusikan air untuk mengairi lahan pertanian di sekitarnya. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan masuk dan berkumpul ke parit selanjutnya anak sungai dan sungai. Perangkat Desa Tumenggungan, Rofik mengemukakan, partisipasi dan peran semua pihak sangat dibutuhkan untuk mempercepat  pembangunan dam parit ini. Sehingga, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengairan sawah. “Jika selesai nanti akan dapat mengaliri sawah sejumlah 50 ha yang berada di 5 desa yaitu Karangtengah, Kalilunjar, Sawangan, Pagedangan dan Adimulyo,” katanya. Menurutnya, selama ini, parit atau anak sungai yang melintas di 5 desa tersebut sering alami kekeringan, atau pembagian kurang merata. Karena, pada musim –musim tertentu debit air yang mengalir kecil serta kerusakan sejumlah aliran sungai. “Jadi selama ini aliran air kecil pada musim kemarau sehingga diharapkan kalau ada tampungan akan lebih baik,” ucapnya. Baca Juga Terjaring Operasi Masker, Puluhan Warga Sapuran Dihukum Sapu Jalan dan Push Up Dia mengatakan peletakan batu pertama mengawali pembangunan dam parit ini untuk memenuhi kebutuhan air bagi petani di wilayah. Dengan adanya dam parit ini merupakan bagian dari strategi dalam mengusahakan kelangkaan pangan karena terdampak covid-19. Fungsinya untuk memenuhi kebutuhan air saat memasuki musim kemarau. “Saat musim hujan kita menampung air dan pada saat musim kemarau kita memanen air hujan. Sehingga yang semula pertanian itu hanya mampu dua musim tanam dalam setahun dengan dam parit bisa menanam tiga kali,” ujarnya. Menurutnya, kegiatan pembuatan dam parit merupakan kunci keberhasilan suksesnya swasembada pangan. Untuk itu keterlibatan semua pihak dalam proses tercapainya percepatan swasembada pangan sangat dipengaruhi peran serta masyarakat dari berbagai kalangan termasuk di dalamnya peran serta TNI agar kedaulatan pangan dapat terwujud. “Diharapkan dengan peran kita di kegiatan tesebut tetap terjalin hubungan komunikasi sosial antara masyarakat dengan aparat komando,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: