Banjir dan Longsor Terjang Sejumlah Wilayah
MAGELANGEKSPRES.COM, PURWOREJO - Hujan deras disertai angin yang melanda Kabupaten Purworejo sejak Sabtu hingga Minggu Minggu (16-17/3) menyebabkan sejumlah bencana menerjang berbagai wilayah. Hingga Minggu (17/3) malam, dampak terparah bencana terjadi di 2 wilayah kecamatan, yakni Purwodadi dan Bagelen. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo saat dikonfirmasi melalui Kasi Kedaruratan, R Iman Tjiptadi SPd MM, mengatakan bahwa banjir mulai menggenang sejumlah wilayah sejak Minggu sore. Beberapa desa yang terdampak cukup parah antara lain Desa Purwodadi dan Desa Bagelen yang hampir mencapai 1 meter. “Beberapa wilayah di Kecamatan Purwodadi dan Begelen, utamanya Purwodadi, memang air cukup tinggi karena dilintasi Sungai Bogowonto,” katanya, Minggu (17/3) sekitar pukul 20.30 WIB. Lebih lanjut pihaknya belum dapat memberikan data kejadian bencana atau daerah terdampak secara detail karena sedang melakukan evakuasi dan pendataan di lapangan. Namun, laporan yang mulai diterima cukup banyak, antara lain air mulai meninggi di sebagian desa Kecamatan Grabag, Kemiri, dan Butuh. Sejumlah desa di Kecamatan Kaligesing juga dilaporkan mengalami tanah longsor dan pohon tumbang. “Untuk laporan detail kami belum dapat memberikan karena ini masih evakuasi dan melakukan pendataan. Bupati juga rencananya malam ini menuju ke salah satu wilayah terdampak,” sebutnya. Terkait informasi korban bencana Iman Tjiptadi juga belum dapat menyebutkan informasi secara rinci. Namun, hingga saat ini belum diperoleh adanya laporan korban jiwa. “Informasi korban meninggal dunia tidak ada. Saat ini kami juga konsen untuk evakuasi penyelamatan warga,” ungkapnya. Sementara itu, Widarto (38), warga Desa Purwodadi Kecamatan Purwodadi mengaku rumahnya terendam air sejak Minggu sore. Hingga malam hari, ketinggian air hampir mencapai 1 meter. Selain merendam rumah warga, tingginya genangan air juga mengakibatkan ruas jalan utama di wilayah Purwodadi lumpuh total. “Sepanjang jalan macet total mulai Maghrib,” ujarnya. Menurut Widarto, banjir sempat mengakibatkan warga cemas mengingat intensitas curah hujan yang turun cukup tinggi dan dalam durasi yang lama. Karena itu, sebagian warga terpaksa harus diungsikan ke lokasi yang lebih aman di desa setempat. “Orang-orang tua atau yang sakit tadi sudah dievakuasi pakai perahu oleh petugas BPBD, Koramil, Polsek, dan warga. Mereka diungsikan ke rumah warga lain yang tidak terdampak parah dan lebih aman,” jelasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: