Berangkat ke Pesantren, Puluhan Santri Jalani Rapid Test

Berangkat ke Pesantren, Puluhan Santri Jalani Rapid Test

MAGELANGEKSPRES.COM,KENDAL – Akan kembali berangkat ke pesantren, puluhan santri dari Kendal menjalani rapid test gratis yang difasilitasi Pemkab Kendal di Stadion Utama Kendal, Sabtu (13/6). Mereka nyantri ilmu di pondok pesantren di Sarang Rembang Jawa Tengah. Rapid test untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat Covid-19 sebagai persyaratan untuk kembali menimba ilmu di pondok pesantren. Pantauan, para santri yang melakukan rapid test tampak membawa bekal, karena akan langsung berangkat menggunakan dua bus yang difasilitasi Baznas Kendal. Hasil semua rapid test tidak ada yang reaktif. Pelepasan rombongan santri dilakukan oleh Bupati Kendal Mirna Annisa dan Ketua Baznas Kendal serta beberapa pejabat. Sebelum naik bus, barang-barang yang dibawa santri terlebih dulu disemprot dengan disinfektan. Kepala Dinas Kesehatan, Ferinando Bonay mengatakan, data dari Bagian Kesra, jumlah santri asal Kendal yang akan kembali pondok pesantren di luar daerah sebanyak 1.230 orang. Sedangkan jumlah santri asal luar daerah yang menimba ilmu di pondok pesantren di Kabupaten Kendal sekitar 15 ribu orang. “Rapid test ini dilakukan bertahap sesuai jadwal sampai Agustus mendatang. Kami mengimbau kepada semua santri supaya tidak bertukar peralatan pribadi, karena berpotensi menyebarkan virus,” katanya. Sementara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan, Pemkab Kendal tidak hanya memfasilitasi semua santri asal Kendal berupa rapid test gratis, tetapi juga para santri dari luar daerah yang mondok di Kabupaten Kendal. Rapid test ini untuk memastikan para santri bebas dari covid-19, sehingga menjamin kesehatan dan rasa aman. “Rapid test ini akan dilakukan terus secara berkelanjutan,” katanya. Salah seorang santri, Muhammad Rizki Nasrullah mengaku senang dengan rapid test gratis yang difasilitasi Pemkab Kendal. Pasalnya, untuk melakukan rapid test mandiri perlu biaya yang cukup mahal. “Kami merasa senang dengan rapid test gratis ini, sehingga kami merasa terjamin kesehatannya untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren,” ujarnya. (lid)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: