Bikin Jalan Kotor, Penuh Lumpur, Walikota Magelang Tegur Keras Pelaksana Pembangunan Gedung Untidar
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Walikota Magelang Sigit Widyonindito menegur keras terhadap pelaksana pembangunan gedung Fakultas Teknik Untidar yang membuat sejumlah ruas jalan protokol kotor dan berlumpur, Rabu (29/4). Teguran keras itu disampaikan Sigit saat datang langsung ke Jalan S Parman dan kampus Untidar, di Tuguran, Potrobangsan, Magelang Utara. Tanpa basa-basi, Sigit mendatangi pelaksana proyek itu sekaligus memberikan teguran. Ia pun kesal, karena pelaksana sedianya akan datang pukul 08.00 WIB, tetapi molor hampir satu jam. \"Jam 09.00 baru datang, padahal kita janjian jam 08.00 lho,\" kata Sigit. Sigit tergeleng melihat pemandangan Jalan Kapten S Parman, sebagai akses utama menuju kampus Untidar dan juga Secaba yang dikenal asri dan sejuk itu, kini dipenuhi lumpur dan debu. Berkali-kali, pandangan Sigit tertuju ke arah penanggung jawab pelaksana proyek di Untidar itu. \"Kamu tahu, alun-alun itu bersihnya seperti apa. Saya tidak masalah mau membangun apa, tapi perhatikan kebersihannya. Jangan sampai merugikan masyarakat seperti ini,\" kata Sigit kepada salah seorang pelaksana pengerjaan gedung Fakultas Teknik Untidar. Raut wajah Sigit pun memerah, melihat seluruh armada pengangkutan tanah di kompleks perguruan tinggi negeri itu dipenuhi lumpur dan tanah. Ia menilai jika mereka tidak melakukan pembersihan truk sebelum, sebelum mengirim ke tempat lain.\"Akibatnya jalan jadi kotor, berlumpur, dan berdebu. Bahkan sampai di Jalan Pahlawan, Jalan A Yani lho. Kalau besok masih seperti ini, langsung saya stop,\" tandasnya. Sigit mengaku mendapat curahan hati sejumlah warganya sejak beberapa waktu lalu. Mereka mengeluhkan kondisi jalanan yang kotor karena banyak pasir dan lumpur di jalanan. Pengendara motor pun bisa terjatuh karena jalanan menjadi licin. Baca Juga Polisi Kembali Bekuk Residivis Pencuri Beras di Temanggung \"Saya tiap minggu, dua kali lewat sini (Jalan Kapten S Parman). Kaget saya melihat jalan bagus dan biasanya bersih sejuk jadi kotor begini. Nangis saya Mas, melihat ban truknya saja kotor-kotor seperti itu,\" ujarnya. Didampingi Rektor Untidar, Prof Dr Ir Mukh Arifin MSc, Sigit tak segan menegur keras para pekerja pelaksana sekaligus meminta Satpol PP Kota Magelang untuk menghentikan pembangunan bila peringatannya tidak diindahkan. \"Lihat Alun-alun, Pecinan, kawasan lain tidak ada yang kotor di Kota Magelang. Itu harusnya jadi cerminan, kalau membangun harus hati-hati dan tetap bersih di wilayah ini,\" tandasnya. Orang nomor satu di Kota Jasa itu meminta semua pelaksana pembangunan di wilayahnya untuk senantiasa memperhatikan kebersihan dan kesehatan masyarakat. Terlebih di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang masih terjadi hingga sekarang. \"Rakyatnya sudah susah karena corona, ini ditambah kotanya jadi rusak kotor, \\\'mabluk\\\'. Saya sarankan ke mereka, begitu bongkar mobilnya disemprot bersih. Jadi nggak mengotori jalan raya,\" ujarnya. Sigit secara spontan pun memerintahkan mobil pemadam kebakaran dan armada dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan penyemprotan di sepanjang Jalan S Parman dan Jalan Pahlawan. Ia juga memerintahkan Kepala Satpol PP, Kepala DPUPR, Kepala DLH, Camat Magelang Utara, dan Lurah Potrobangsan untuk memonitor komitmen pelaksana proyek yang akan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan bersih. \"Supremasi predikat kota hijau bersih dan indah harus betul-betul melekat di Kota Magelang dan harus kita pertahankan. Kalau mereka tidak mematuhi sampai membuang kotoran/tanah sepanjang jalan masih tercecer di jalan lagi akan saya hentikan,\" tegasnya. Sementara itu, PT Galatama Semarang, selaku pelaksana pembangunan Fakultas Teknik Untidar meminta maaf kepada Walikota beserta jajaran Pemkot atas kesalahan teknis, sehingga mengotori hampir semua jalan yang dilalui. Mereka komitmen untuk melakukan teknis penyemprotan ideal dan tidak membuat kotor jalan raya. \"Intinya kita terima kasih atas nasihat Pak Wali. Untuk teknisnya nanti disemprot. Supaya jalan tidak kotor,\" ujar Ponimin, salah satu pelaksana dari PT Galatama Semarang. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: