BPJamsostek Raih Predikat WTM

BPJamsostek Raih Predikat WTM

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA-BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) diberi amanah untuk mengelola empat program dana Jaminan Sosial (DJS) yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Sesuai amanah undang-undang, transaksi keuangan keempat program DJS tersebut dibukukan dalam laporan keuangan terpisah antar dana jaminan sosial maupun dengan laporan keuangan BPJamsostek. Laporan Keuangan DJS, Laporan Keuangan BPJamsostek dan Laporan Pengelolaan Program (LPP) telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Razikun Tarkosunaryo (member of MSI Global Alliance) dengan opini WTM (Wajar Tanpa Modifikasian) untuk Laporan Keuangan JHT, JP, JKK JKM dan BPJamsostek, serta telah sesuai dengan kriteria penyajian (“comply with”) terhadap peraturan perundangan untuk Laporan Pengelolaan Program. Direktur Keuangan BPJamsostek, Evi Afiatin, menyampaikan bahwa dalam hal cakupan perlindungan kepesertaan, sampai dengan akhir tahun 2019, tercatat 54,97 juta pekerja telah terdaftar sebagai peserta BPJamsostek dengan 34,17 juta tenaga kerja peserta aktif dan 681,43 ribu pemberi kerja aktif dengan kontribusi iuran yang terkumpul sepanjang tahun 2019 sebesar Rp73,43 triliun. inan Sosial yang dikelola BPJamsostek  meningkat 18% dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp428,31 triliun. Jika ditambah dengan aset badan dari BPJamsostek sebesar Rp15,84 triliun, maka sampai dengan penghujung tahun 2019 secara total BPJamsostek mengelola aset sebesar Rp444,14 triliun. Sementara itu, tingkat kepuasan pelanggan BPJamsostek tahun 2019 juga mengalami peningkatan berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh pihak independen yaitu sebesar 95,5% atau meningkat 2,9% dari tahun 2018 sebesar 92,6%. \"Kondisi tahun 2019 memang cukup menantang, baik dari sisi kepesertaan, pelayanan maupun pengelolaan dana, namun kami terus berupaya maksimal agar tetap dapat menjalankan semua tugas yang diamanatkan. Pencapaian indikator-indikator kesehatan keuangan DJS dan badan BPJamsostek juga dalam kondisi baik, sesuai yang ditetapkan regulasi, bahkan aset DJS dan badan BPJamsostek terus tumbuh,\" ujar Agus Agus menuturkan, hal-hal positif yang terjadi sepanjang tahun 2019 turut mengantar BPJamsostek mencapai kinerja di atas, seperti beragam raihan penghargaan dan apresiasi di antaranya selain meraih opini WTM, Laporan Tahunan BPJamsostek juga mendapatkan penghargaan Gold Rank dari National Center of  Sustainability Reporting (NCSR) yang disampaikan pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating tahun 2019. Capaian lain yang dapat dicatat sepanjang tahun 2019 adalah hasil Survey Penilaian Integritas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan capaian nilai sebesar 85,08 yang berada di atas indeks rata-rata Kementerian/Lembaga dan Pemda.  “Kami merupakan badan hukum publik yang mengutamakan pengelolaan dana yang bersih dan akuntabel. Predikat Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) dari kantor akuntan yang independen merupakan indikasi bahwa pengelolaan keuangan telah dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, semoga program perlindungan yang kami selenggarakan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh pekerja di Indonesia,” pungkas Agus. Kepala BPJamsostek Magelang, Budi Santoso, mengatakan bahwa seluruh pencapaian daripada BPJamsostek  merupakan hasil kerja keras seluruh pegawai, khususnya para pegawai yang menjadi motor penggerak di daerah. Dengan kelolaan dana yang cukup fantastis yaitu Rp444,14 triliun, Budi menambahkan jika pengelolaan dana tersebut harus benar-benar dikelola dengan baik dan seluruh penempatan investasi harus melihat risiko jangka Panjang, dikarenakan dana yang dikelola saat ini merupakan dana para pekerja di Indonesia yang terdaftar di BPJamsostek sebanyak 54,97 juta pekerja. “Kami di daerah senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan, karena bagi kami kepuasan peserta adalah kunci dari keberhasilan dalam memperluas kepesertaan demi mencapai all coverage bagi seluruh lapisan pekerja di Indonesia”, tutup Budi Santoso. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: