Bukan Organisasi Politik, Fatayat NU Wonosobo Netral dalam Pilkada 2020

Bukan Organisasi Politik, Fatayat NU Wonosobo Netral dalam Pilkada 2020

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Fatayat NU di semua tingkatan tidak boleh terlibat dalam dukung-mendukung salah calon bupati-wakil bupati maupun calon walikota-wakil walikota. Fatayat NU harus bersikap netral dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). “Organisasi badan otonom perempuan muda NU itu bersikap netral dalam Pilkada Serentak 2020 mendatang,” ungkap Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Advokasi Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU, Jawa Tengah, Atatin Malikhah usai melantik Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Wonosobo di Pendopo Bupati, Minggu (17/11). Pelantikan PC Fatayat NU dihadiri Ketua TP PKK Fairuz Eko Purnomo dan Ketua PCNU H Ngarifin Shidiq Alh, tokoh masyarakat, tokoh politik dan jajaran pengurus tingkat ranting hingga cabang. Menurutnya, ada  21 kabupaten/kota di Jawa Tengah akan menggelar Pilkada Serentak pada 23 September tahun 2020. Ke-21 daerah tersebut, yakni Wonosobo, Purworejo, Kota Semarang, Boyolali, Kebumen, Kendal dan Kota Pekalongan. Baca Juga Irma Dani Berhasil Pecahkan Dominasi Pelari Kenya, Rebut Juara 3 Over All Borobudur Marathon 2019 Selain itu, juga Kabupaten Semarang, Pekalongan, Kota Magelang, Rembang, Kota Surakarta, Purbalingga, Blora, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Sragen, Pemalang, Grobogan dan Demak. Di 21 daerah tersebut terdapat organisasi Fatayat yang punya massa besar. “Dukung-mendukung calon dalam pilkada menjadi ranah partai politik. Fatayat NU tidak diperkenankan bermain di wilayah politik praktis. Politik yang dimainkan Fatayat NU adalah politik kebangsaan dan kerakyatan sebagaimana garis politik NU,” katanya. Fatayat NU menjadi daya tarik tersendiri karena punya massa besar hingga di grassroot. Massa Fatayat yang sebagian besar perempuan muda sangat potensial secara politik. Kalau ada kader Fatayat atau kader NU yang lain maju di 21 daerah yang menggelar pilkada, dukungan yang diberikan bersifat personal dan tidak boleh mengatasnamakan organisasi. Baca Juga Hadir Setiap Minggu Pon, Omzet Pasar Temon Pinggir Sawah di Magelang Tembus Rp15 Juta “Bisa jadi tak sedikit kader Fatayat NU atau kader NU lain, yang dilirik partai politik untuk dimajukan dalam pertarungan Pilkada. Soal keterlibatan kader NU dalam Pilkada memang menjadi hak politik yang bersangkutan,” ujarnya Fatayat NU di semua tingkatan mendorong calon yang punya kapasitas dan kemampuan untuk memanjukan daerah, terutama yang punya perspektif gender dalam menelorkan kebijakan di pemerintahan. “Saat ini yang jadi perhatian Fatayat NU di semua daerah adalah membantu pemerintahan dalam pengentasan kemiskinan dan stunting. Di Wonosobo sendiri ternyata stuntingnya tinggi dan butuh keterlibatan Fatayat NU untuk ikut menyelesaikan,” pungkasnya. (gus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: