Bupati Purbalingga Geram, Waktu Mepet, Pekerjaan Proyek Malah Diliburkan

Bupati Purbalingga Geram, Waktu Mepet, Pekerjaan Proyek Malah Diliburkan

MAGELANGEKSPRES.COM,PURBALINGGA - Inspeksi mendadak sekaligus pengecekan ke beberapa lokasi proyek oleh Bupati Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon, Kamis (21/11) diwarnai kekecewaan dan geram. Yaitu untuk proyek pemeliharaan berkala ruas jalan Karangaren- Purwodadi Kecamatan Kutasari. Bupati menilai rekanan yang menggarap proyek ini sudah cukup bandel. Terbukti, selain tiap kali didatangi bupati dan rombongan, tidak ada perwakilan rekanan yang ikut menyaksikan. Lebih ironis lagi, Tiwi mendapatan sendiri informasi jika pekerjaan di lokasi itu sudah tidak aktiftas sejak semingguan. “Ini sudah keterlaluan, masa sudah mepet waktunya, malah libur pekerjaan. Padahal kami tak kurang- kurang mengumpulkan rekanan dan stakeholder terkait dalam satu tempat. Yaitu untuk memacu semangat warga dan peserta lainnya,” kata Bupati Tiwi, Lebih memprihatinkan lagi, proyek pemeliharaan berkala ruas jalan Karangaren-Purwodadi Kecamatan Kutasari itu menelan anggaran Rp 3,7 miliar dan terlelang Rp 2,5 miliar. “Harus selesai dan bagaimanapun Desember sudah rampungan,\" tandasnya. Pihaknya datang bukan untuk membuat takut atau asal- asalan. Namun sudah menjadi kewajiban dan mengawal kebijakan. Muaranya, anggaran terserap dan pembangunan berjalan dan terealisasi. Suwarno, warga setempat mengaku, pekerjaan proyek di dekat rumahnya itu sudah tidak beroperasi kurang lebih seminggu. Warga menginginkan segera rampung dan segera difungsikan untuk akses yang lebih berguna. Proyek pemeliharaan jalan dan proyek lainpun tak luput dari sidak Tiwi. Yaitu ke komplek gedung baru yang sedang dibangun, yaitu gedung LIK, Pasar Mandiri dan Pasar Bukateja. Untuk pasar mandiri sudah diminta dikebut. Lalu proyek Pasar Sinduraja, Kaligondang, belum diketahui informasi lebih lanjut. Namun pada prinsipnya bupati mengakui masih memiliki banyak catatan. “Saya minta kerjasama semua rekanan yang dapat garapan proyek, tetap wujudkan sasaran dan target waktu. Jangan sampai sudah mulai musim hujan, masih dijadikan alasan progress lambat,” tegasnya. Tiwi mengatakan, Purbalingga mendapatkan DAK pusat, dana Tugas Perbantuan dan APBD. Sehingga harus rampung, Kalau tak kunjung rampung, anggaran APBD Kabupaten tidak mampu untuk menggantikan proyek yang putus kontrak tersebut. (amr)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: