Bupati Purworejo Resmikan 17 Proyek Senilai Rp85 Miliar Lebih

Bupati Purworejo Resmikan 17 Proyek Senilai Rp85 Miliar Lebih

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Sebanyak 17 proyek Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2020 diresmikan, Kamis (4/1). Peresmian proyek yang menelan anggaran total senilai Rp85.011.823.337 tersebut dipusatkan di Pasar Purworejo dengan simbolis penandatanganan prasasti masing-masing proyek oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian SE MM. Hadir Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH, Ketua DPRD Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, unsur Forkopimda, Kepala OPD terkait, pimpinan BUMD, penyedia barang/jasa konstruksi, dan tokoh masyarakat. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Purworejo, Drs Boedi Hardjono, dalam laporannya menyebut bahwa selain 17 proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Purworejo, juga telah dibangun dan diresmikan Overpass Tegalgondo di Kecamatan Butuh yang anggarannya bersumber dari dana Kementerian Perhubungan. “Disamping itu dari dana bantuan teknis Kementerian Perhubungan, telah dibangun jalur sepeda segmen 1 dan 2, 12 rak sepeda serta 6 halte angkutan,” sebutnya. Baca Juga Ajak Generasi Muda Bijak Bermedsos, Mas Bram Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI Secara rinci, 17 proyek yang diresmikan meliputi Penambahan Gedung Baru Puskesmas Winong, Pembangunan Kontruksi Gedung Plaza Pusat Jajanan Kuliner Jatimalang, Pekerjaan KontruksiGedung Ruang Ganti dan/ atau Toilet Jatimalang, Pembangunan Gedung Dekranasda, dan Pasar Purworejo. Berikutnya yakni Peningkatan Jalan Bagelen-Soko, Jalan Cangkrep-Kemanukan, Jalan Ruas Bubutan-Watukuro, Jalan Kalijambe-Cacaban Lor, Jalan Tamansari-Sidomulyo, dan Jalan Kemanukan-Soko. Kemudian Pemeliharaan Berkala Jalan Brigjend Katamso, Peningkatan Jalan Bapangsari-Tlogokotes, Pemeliharaan Berkala Jalan Jenderal Sudirman, Peningkatan Jalan Banyuasin Cacaban Lor, Penggantian Jembatan Jogotamu, dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Kaliduren. Bupati dalam sambutannya menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten tetap akan melanjutkan proyek infrastruktur prioritas meski di tengah pandemi Covid-19 yang penyebarannya semakin masif. “Sebab pembangunan infrastruktur bertujuan untuk kebutuhan jangka panjang masyarakat,” tegasnya. Diungkpkan, sebagian besar proyek pembangunan tahun 2020 berupa peningkatan dan pemeliharaan jalan. Insfrastruktur ini merupakan urat nadi untuk menghubungkan kawasan produksi dengan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, membuka lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian masyarakat. “Kondisi infrastruktur yang baik akan mendukung iklim investasi. Sebab, sebelum memutuskan menanam modal di suatu daerah, investor pasti terlebih dulu melihat infrastruktur, terutama akses jalan,” ungkapnya. Menurut Bupati, pembangunan yang dilaksanakan merupakan hasil dari perencanaan yang sudah sistematis dan bukan pembangunan yang sporadis. Perencanaan pembangunan tersebut merupakan representasi dari keinginan masyarakat agar pembangunan terus berjalan yang pada akhirnya berdampak pada pelayanan publik yang semakin baik. “Namun tahun 2020 menjadi tahun yang sangat tidak terprediksi setelah pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini memaksa semua level pemerintahan baik pusat dan daerah, untuk melakukan koreksi terhadap rencana pembangunan yang telah ditetapkan,” tandasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: