Buruh Nekat Akhiri Hidupnya di Kamar Mandi, Diduga Akibat Tekanan Ekonomi

Buruh Nekat Akhiri Hidupnya di Kamar Mandi, Diduga Akibat Tekanan Ekonomi

MAGELANGEKSPRES.COM,DIDUGA akibat terhimpit kebutuhan ekonomi, Rihun (26) seorang buruh asal Desa Donowangun, Kecamatan Talun nekad bunuh diri. Adapun korban ditemukan dalam kondisi tergantung di kamar mandi. Data dihimpun korban ditemukan oleh ibunya, Kartijah (56) yang hendak masuk ke kamar mandi. Bermula ketika Kartijah sekitar pukul 05.00 Wib hendak mengambil air wudhu di pancuran belakang. Kemudian setelah selesai wudhu ia hendak masuk kamar mandi, namun saat itu pintu terkunci dari dalam. Karena Kartijah merasa ada yang janggal ia langsung teriak minta bantuan kepada Sutriyah tetangga sebelah. Kemudian setelah Sutriyah datang berusaha untuk membuka pintu kamar mandi namun tetap tidak bisa dibuka. Adanya kejadian itu ia meminta tolong warga sekitar, dan saat itulah warga berdatangan. Warga berusaha mengintip ke dalam kamar dari jendela, ternyata di dalam kamar mandi terdapat korban sudah gantung diri di dalam kamar mandi. Warga akhirnya berusaha menurunkan korban dan anggota yang mendapat laporan langsung menuju lokasi guna memintai sejumlah keterangan saksi. Kapolres Pekalongan AKBP Aris Tri Yunarko melalui Wakapolres Kompol Andis Arfan Tofani membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya dadi hasil pemeriksaan oleh anggota Polsek Talun, sebelum kejadian, terakhir sekira pukul 09.00 wib korban pamitan mau jual sepeda motor, dan istri korban di antarkan ke rumah orang tuanya. Adapun korban ditemukan dalam keadaan tergantung tinggi ikatan awal hingga tanah sepanjang 205 Cm. Tinggi ikatan awal hingga ke leher korban sepanjang 60 Cm. “Pada saat di temukan tubuh korban dalam keadaan menggantung menggunakan tali tambang plastik dan kaki kiri sudah menyentuh lantai, dan dinding bak air sebagai pijakan, ” katanya. Sementara korban sebelumnya sudah tidak pulang ke rumah sekitar satu bulan yang lalu, tinggal kos di Kajen bersama istri. Berdasarkan keterangan dari keluarga korban menyatakan bahwa korban mengalami masalah keluarga dan masalah ekonomi. Korban juga sudah lama tidak bekerja mempunyai beban sangkutan hutang. Adanya kejadian itu keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah, dan tidak menghendaki dilakukan autopsi. (Yon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: