Coca Cola Indonesia Kerja Sosial Peduli Sampah
MAGELANGEKSPRES.COM - DALAM mendukung upaya pemerintah menangani sampah, Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) menyelenggarakan Bali’s Big Eco Forum dengan tema “Sustainability for Wonderful Indonesia” di Bali selama dua hari (26-27 Juli 2019). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan solusi pengolahan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan, dengan berkolaborasi bersama pemerintah, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, komunitas dan industri. Deputi IV Bidang Koordinasi Sumber Daya Manusia, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin DEA membuka forum tersebut bersama dengan Lucia Karina, Director of Public Affairs, Communications & Sustainability Coca-Cola Amatil Indonesia. Hadir juga sebagai panelis dalam sesi diskusi panel, Muhammad Hudori, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Abdul Rochim, Direktur Jenderal Industri Argo Kementerian Perindustrian, Ibu Mari Elka Pangestu, Chair Steering Board Indonesia National Plastic Action Partnership, Dodi Krispratmadi, Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Ditjen Cipta karya, Medrilzam, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas dan sejumlah tamu undangan lainnya. Menurut Lucia Karina, selama lebih dari dua dekade, Coca-Cola Amatil Indonesia telah berkomitmen untuk beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pihaknya berupaya untuk memberikan kontribusi yang positif di semua bidang di setiap wilayah operasional dan melakukan bisnis dengan cara yang benar, bukan dengan cara yang mudah. “Sebagai wujud komitmen Amatil Indonesia terhadap pencapaian sustainability goal secara grup, kami telah berinvestasi dalam teknologi berkelanjutan yang mengurangi jumlah konten plastik dalam kemasan produk, jumlah air yang digunakan pada saat proses produksi, mengubah jutaan bahan bakar diesel menjadi tenaga LNG dan LPG yang lebih bersih, dan saat ini Amatil Indonesia sedang membangun salah satu atap panel surya terbesar di Asia untuk mengurangi jejak karbon dari proses operasional manufaktur,” ungkapnya. Forum tersebut merupakan bentuk perluasan dari gerakan Bali Beach Clean Up (BBCU) yang telah dijalankan oleh Amatil Indonesia selama lebih dari 12 tahun. Hingga bulan Juli 2019, program harian BBCU telah menyingkirkan lebih dari 39 juta kg sampah dari pesisir pantai sepanjang 9,7 kilometer, termasuk: Seminyak, Legian, Kuta, Kedonganan dan Jimbaran. Program ini didukung dengan 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truk sampah, 75 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai, serta 150 tempat sampah jenis tiga sistem baru tiap tahunnya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah. Tiga topik utama yang dibahas dalam forum “Sustainability for Wonderful Indonesia” adalah: Kebijakan yang bersinergi dengan perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur dan mekanisme yang mendukung pengelolaan sampah plastik secara komprehensif. Menciptakan circular economy yang akan memastikan keberlangsungan proses daur ulang yang berkesinambungan. Safri Burhanuddin, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa salah satu dari prioritas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman adalah untuk meningkatkan kegiatan dan kerja sama “Gerakan Indonesia Bersih” yang bertujuan untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menciptakan persepsi yang sama dalam pengelolaan sampah agar dapat memberikan dampah perubahan signifikan terhadap pola pikir masyarakat. Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan apresiasinya untuk Coca-Cola Amatil Indonesia yang telah mendukung upaya pemerintah dalam membangun solusi pengolahan sampah yang berkelanjutan, melalui pengadaan forum “Sustainability for Wonderful Indonesia”, kegiatan bersih-bersih dan kolaborasi Bali Beach Clean Up yang telah dijalankan lebih dari 10 tahun. “Semoga dengan kegiatan forum seperti ini dan program Bali Beach Clean Up, Coca-Cola Amatil Indonesia dapat mendorong pemangku kepentingan lainnya untuk berkontribusi secara optimal dalam mengadakan kegiatan bersih-bersih secara rutin dan solusi pengolahan sampah di Indonesia,” terang dia. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: