COVID-19 Kian Mengkhawatirkan

COVID-19 Kian Mengkhawatirkan

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Tren kenaikan kasus positif COVID-19 di Indonesia terus terjadi. Hingga Jumat (4/9), secara nasional jumlahnya tercatat 187.537 kasus. Ini setelah ada penambahan 3.269 kasus. Sementara total pasien sembuh per 4 September 2020 mencapai 134.181 atau bertambah 2.126 kasus. Untuk kematian mencapai 7.832 orang. Ada penambahan 82 kasus. Sampai saat ini ada 45.524 kasus yang masih dalam perawatan. Sebanyak 489 kabupaten/kota yang terdampak dengan jumlah transmisi lokal mencapai 232 kasus. \"Kenaikan yang drastis cukup mengkhawatirkan. Salah satu faktornya karena libur panjang yang terjadi belum lama ini,\" kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito di Graha BNPB di Jakarta, Jumat (4/9). Kenaikan itu terjadi akibat laporan kasus baru yang besar dari beberapa provinsi. Seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Wiku menyebut kondisi itu mengkhawatirkan karena Indonesia telah enam bulan berjuang melawan pandemi. Tetapi sampai saat ini, faktanya ada penambahan kasus yang semakin tinggi. \"Salah satunya libur panjang. Rupanya masyarakat pergi ke tempat wisata dan mungkin tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin,\" jelasnya. Minimnya penerapan protokol kesehatan itu membuat kenaikan drastis jumlah kasus baru akhir-akhir ini. Wiku menegaskan kenyataan itu harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk terus menerapkan protokol pencegahan. Dia mencontohkan terkadang masyarakat lengah menjaga jarak ketika sedang makan atau berada di sekitar keluarga. Pemerintah mengatakan peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan ini menjadi sorotan. Sementara itu, ahli gizi Cut Hafiah mengatakan masyarakat harus meningkatkan asupan sayur dan buah dalam masa pandemi. Tujuannya memperkuat imunitas mencegah terinfeksi COVID-19. \"Imunitas kita harus tetap baik. Jadi bukan hanya makan jamu, jahe dan stok vitamin yang banyak. Tetapi harus makan sehat dan seimbang,\" kata Cut Hafiah di Graha BNPB, Jakarta, Jumat. Makanan sehat yang dapat meningkatkan imunitas adalah yang mengandung zat mikronutrien dan makronutrien. Dia menyebut contoh makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak. Sementara mikronutrien antara lain kalsium, asam folat dan zat besi. \"Yang biasanya jarang mengonsumsi sayur dan buah, mulai sekarang proteksi tubuh kita. Tingkatkan asupan sayur dan buah, lima sampai enam porsi setiap hari,\" imbuhnya. Selain itu, durasi tidur yang cukup, Yaitu 7-8 jam per hari dan mengonsumsi air cukup banyak. Agar tidak dehidrasi. Idealnya sekitar 8-10 gelas per hari. \"Olah raga juga penting. Ini sebagai bentuk meningkatkan ketahanan tubuh melawan virus,\" paparnya. Terpisah, Juru Bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia menyebut Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020. Inpres ini untuk memperketat dan meningkatkan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan. “Instruksi tersebut ditujukan pada sejumlah menteri, Panglima TNI, Kapolri, kepala lembaga serta gubernur, bupati dan wali kota agar bersama-sama melakukan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19,” kata Angkie di Jakarta, Jumat (4/9). Dalam inpres tersebut, Jokowi juga menginstruksikan agar para kepala daerah menyusun petunjuk pelaksanaan dalam bentuk peraturan gubernur/bupati/wali kota dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi manusia. “Diminta juga memperhatikan betul bahwa pengawasan dilakukan dalam koridor penegakan disiplin, penegakan hukum, dan ketertiban masyarakat,” terangnya. Angkie menambahkan sampai saat ini Presiden terus mengampanyekan kepada seluruh elemen masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan. Sebelumnya, Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional menyatakan target ke depan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia yang rentan. Yaitu melindungi yang rentan, penderita komorbid, lanjut usia, termasuk tenaga kesehatan.(rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: