Covid-19 Mulai Berdampak pada Sektor Ekonomi di Temanggung

Covid-19 Mulai Berdampak pada Sektor Ekonomi di Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Merebaknya isu Covid-19 (virus corona) mulai berdampak pada sektor perekonomian di Kabupaten Temanggung. Pekerja harian dan pedagang kaki lima (PKL) menjadi terdampak utama. Pendapatan pedagang menurun drastis karena sepi konsumen. Sedangkan pekerja harian malah kehilangan pendapatan karena tidak lagi bekerja. Ruslan (43), warga Madureso Kecamatan Temanggung merasakan dampak serius dari kebijakan bekerja dari rumah untuk memutus penyebaran virus corona. Sudah lebih dari sepekan ia tidak memperoleh penghasilan sepeserpun. Sebelumnya Ruslan bekerja sebagai driver bus pariwisata yang dibayar harian. “Sejak ada anjuran dari pemerintah untuk bekerja di rumah, sudah mulai terasa,” keluhnya, Jumat (27/3). Ia mengatakan sudah satu pekan lebih diliburkan lantaran bus pariwisata tidak bisa beroperasi akibat penyebaran virus corona dan berimbas pada ditutupnya sejumlah tempat wisata. Karenanya ia tidak ada pendapatan. Baca Juga Bupati Temanggung Pastikan Seorang Warga Positif Corona Biasanya sekali berangkat membawa rombongan wisata ke Surabaya, Bali, dan Malang, ia mendapat antara Rp500 ribu - 700 ribu. Dalam sepekan saat kondisi normal ia bisa berangkat dua kali. “Sejak diliburkan tidak ada penghasilan sama sekali, tidak ada kegiatan, mau keluar juga tidak bisa takut tertular virus. Selama ini makan dari uang tabungan, dan sudah sangat tipis, nyaris tidak ada cadangan uang lagi,” keluhnya. Antonius (52), salah satu PKL di daerah Kowangan mengeluhkan hal senada. Makanan yang dijualnya sepi pembeli karena jalanan sepi, hanya sedikit orang yang keluar rumah. Sejak sepekan ini ia sudah kehilangan pendapatan sekitar 10 persen. “Masyarakat sudah jarang yang keluar rumah, sejak ada kebijakan itu,” katanya. Ia memiliki tiga outlet penjualan makanan di Temanggung. Tiap outlet bisa menghasilkan antara Rp10 -15 juta per bulan. Sementara di sisi lain ia harus menghadapi kenaikan harga bahan pokok seperti gula, telur, dan minyak goreng. “Tapi saya tetap berusaha jualan saja, sambil berharap siapa tahu ada orang yang beli. Tapi ini jalanan juga sangat sepi sejak ada virus corona sekitar sepekan ini, jadi sepi pembeli,”katanya. Memang diakuinya, kebijakan yang diambil oleh pemerintah demi keamanan dan kepentingan seluruh masyarakat, namun demikian dampaknya sangat terasa. “Semoga saja kondisi semakin membaik dan perekonomian di Temanggung bisa kembali pulih,” harapnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: