Daerah Rawan Kekeringan Bakal Dibangun Sumur Bor
TEMANGGUNG – Musim kemarau yang terjadi di setiap tahunnya, menyebabkan kekurangan air bersih di sejumlah daerah di Kabupaten Temanggung. Upaya untuk mengatasi kekurangan air sudah dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membangun sumur bor di daerah langanan kekeringan. “Sudah kami rencanakan, semoga saja tahun ini bisa terealisasi,” harap Bupati Temanggung M Al Khadziq, kemarin. Bupati menyatakan, rencananya pembangunan sumur bor tersebut akan dilakukan di tujuh titik daerah rawan kukarangan air bersih. Tentunya penetapan daerah yang akan dibangun sumur bor ini sudah melalui survei terlebih dahulu. Namun demikian Bupati mengaku tidak hafal secara detail daerah mana saja yang akan dibangun sumur bor. Sejumlah wilayah tersebut dinilainya memiliki potensi sumber mata air dalam untuk dibuat sumur bor. Namun, untuk daerah-daerah yang jauh dari lokasi mata air, serta tidak memiliki sumber mata air dalam, memang membuat Pemkab Temanggung cukup kerepotan. Pihaknya terus berupaya mencari upaya solutif, agar seluruh masyarakat di Temanggung tidak ada yang merasakan krisis air bersih saat musim kemarau panjang. “Di desa-desa yang setiap tahun menjadi langganan kekurangan air bersih, seperti daerah Tlogopucang dan beberapa daerah lainnya,” terangnya. Selain upaya tersebut lanjut Bupati, upaya siaga dengan menyuplai bantuan air bersih kepada masyarakat, untuk mengatasi bencana kekeringan berkepanjangan, sudah dilakukan yakni dengan mengirimkan bantuan air bersih. “Untuk tahun ini penanganan kekurangan air bersih masih dilakukan dengan memberikan bantuan air bersih secara berlajut, Di Temanggung saat musim kemarau memang ada beberapa daerah terancam menderita bencana kekeringan, tentu langkah antisipasi harus dilakukan,” terangnya. Sebelumnya PLt Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Gito Walngadi mengatakan, selama musim kemarau ini setidaknya sudah ada sebelas desa di enam kecamatan yang meminta bantuan air bersih. “Pemetakan kami ada 12 kecamatan yang menjadi daerah rawan kekurangan air bersih, sampai saat ini baru sebelas desa di enam kecamatan itu yang meminta bantuan air bersih,” katanya. Ia mengimbau bagi desa yang sudah benar-benar mengalami kekurangan air bersih, agar segera mengajukan permohonan bantuan. Dari permohonan tersebut kemudian akan dilakukan survei. “Kalau kondisinya sudah sangat membutuhkan kami akan segera kirim bantuan air bersih, apalagi jika mata air sudah tidak lagi mengeluarkan air,” jelasnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: