Dampak Kecanduan Gadget pada Anak Mengkhawatirkan, Karang Taruna Desa Prapaglor Purworejo Kenalkan Permainan T

Dampak Kecanduan Gadget pada Anak Mengkhawatirkan, Karang Taruna Desa Prapaglor Purworejo Kenalkan Permainan T

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Dampak negatif akibat kecanduan Gadget pada anak kian mengkhawatirkan seiring mudahnya anak-anak untuk memiliki sekaligus menggunakannya. Banyaknya intensitas menyelami dunia maya kerap menjadikan anak-anak terlena hingga kehilangan masa-masanya bermain dan bersosial. Kondisi itu mendapat perhatian dari para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Citra Badra Desa Prapaglor Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Guna menekan dampak negatif gadget, mereka mengajak sejumlah anak-anak usia SMP ke bawah untuk belajar sekaligus memainkan permainan tradisional dalam even bertajuk Share Link Fun di Dukuh Pecitran, \"Karena kebetulan di dukuh Pecitran ini banyak sekali anak anak, jadi kegiatan shareLinkfun part 1 ini di fokuskan untuk mengarah pada anak anak,\" kata Irsyad, Ketua Karang Taruna Citra Badra Prapaglor, Senin (21/2). Disebutkan, Share Link Fun merupakan ajang belajar bersama permainan tradisional. Menurutnya permainan tradisional sangat penting dikenalkan kepada anak-anak mengingat pada era digital saat ini banyak dari mereka yang mulai kecanduan gadget dan tidak mengenal permainan tradisional. \"Harapannya dengan dikenalkannya kembali pada permainan tradisional, anak-anak akan  kembali lebih mencintai dan sadar bahwa permainan tradisional itu tak kalah menyenangkannya dengan Gadget,\" sebutnya. Hal ini juga dilakukan untuk menjalin nilai kebersamaan anak-anak yang mengikuti kegiatan. Pasalnya, rutinitas mereka menggunakan gadget kerap menjadikan lupa untuk bersosial. “Anak-anak bisa bertemu, bermain lagi, dan tidak kehilangan dunianya,” jelas Irsyad. Share Link Fun rencananya akan digelar bergilir menyesuaikan dengan hasil koordinasi dengan pemangku wilayah yang akan jadi tempat selanjutnya. Kegiatan ini nantinya akan lebih bervariatif menyesuaikan kearifan lokal masing-masing. \"Jadi ini nanti bergilir. Sekarang Dukuh Citran, besok ganti dukuh lain. Tapi acaranya bisa beda, tidak terpatok pada Bimbel saja, bergantung hasil koordinasi dengan bayan setempat,\" ungkapnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: