Dampak Pandemi, Komisi III DPRD Kunjungi Pasar Terlihat Sepi
![Dampak Pandemi, Komisi III DPRD Kunjungi Pasar Terlihat Sepi](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/11/FOTO-A.-Dampak-Pandemi-Pasar-Dikeluhkan-Sepi.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purworejo dilaporkan semakin sepi semenjak pandemic covid-19 melanda. Dampak Covid-19 masih terus dirasakan oleh masyarakat kecil. Keberadaan bantuan dari pemerintah dinilai menjadi salah satu jawaban untuk kesulitan tersebut. Hal tersebut terekam dari kegiatan pengawasan dalam daerah yang dilakukan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purworejo, baru-baru ini. Tercatat ada tiga pasar yang dikunjungi yakni Pasar Gebang, Pasar Kemiri dan Pasar Bruno. Ketua Komisi III, Sekar Ati Argorini mengatakan kunjungan ke lapangan itu memang diarahkan untuk mengetahui kondisi pasar atau pedagang selama pandemi ini. Pihaknya melihat jika kondisi perekonomian masih lesu. ”Kami ingin tahu seperti apa kondisi di pasar. Dan ternyata retribusi yang sempat dibebaskan dulu itu sekarang sudah dipungut lagi,” jelas Sekar Kamis (8/10). Pedagang tidak mengeluhkan adanya retribusi itu. Mereka mengeluhkan tingkat kedatangan pembeli yang masih rendah. ”Memang banyak dampak yang dirasakan. Bisa jadi daya beli masyarakat tengah turun,” jelas Sekar. Pihaknya sendiri sempat menanyakan kepada pedagang mengenai bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Sebagian besar pedagang masih tetap menerimanya. Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Kabupaten Purworejo Bambang Susilo mengatakan jika pungutan retribusi pedagang memang sudah dilakukan lagi. Pihaknya hanya memberikan pembebasan di awal pandemi saja. ”Kebijakan itu sudah selesai dan kami pungut lagi,” kata Bambang. Disinggung mengenai pembebasan retribusi lagi, Bambang mengatakan belum ada rencana ke langkah tersebut. Dia menyebut jika retribusi yang dikenakan pun tidak besar. ”Jadi kami memang belum ada rencana untuk membebaskan lagi,” imbuh Bambang. Disinggung mengenai bantuan, Bambang menyebut jika secara spesifik untuk pedagang pasar memang tidak ada. Hanya saja ada bantuan dari pemerintah daerah yang diberikan kepada para pelaku usaha mikro. ”Kami salurkan melalui program JPE (jaring pengaman ekonomi) yang ada,” jelas Bambang. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: