Dari 6 BUMD di Temanggung, Pikatan Water Park Paling Terdampak Covid-19
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Dari enam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Temanggung, objek wisata air Pikatan Water Park (PWP) menjadi yang paling terdampak pandemi Covid-19. \"Pikatan memang paling terdampak, karena sejak awal pandemi sudah langsung tutup hingga saat ini belum beroperasi kembali,\" kata Kordinator Tim Pembina BUMD Bagian Perekonomian Setda Temanggung, Heri Kardono, Jumat (29/1). Ia menyebutkan, Kabupaten Temanggung memiliki enam BUMD di antaranya, PWP, Apotik Waringin, Aneka Usaha, Bank Pasar, BKK dan PDAM Tirta Agung. Dikatakan, selama pandemi Covid-19 BUMD lainnya masih bisa beroperasi, meskipun kondisi tidak sebaik pada saat sebelum pandemi. Tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. Sebelumnya, PWP sendiri ditutup sejak Maret 2020. Target pendapatan asli daerah (PAD) pun tak tercapai karena hanya buka beberapa bulan saja. Ketika PWP nantinya dibuka pada 2021, Pemkab Temanggung belum memberikan target pendapatan, mengingat belum diketahui pasti kapan pandemi corona akan berakhir. \"Pikatan ini yang paling terdampak Covid-19 dibandingkan BUMD yang lain. Maka dari itu, jika dibuka pada 2021, kami belum target pendapatan. Nanti menyesuaikan pada perubahan APBD,\" tuturnya. Menurutnya, salah satu BUMD yakni aneka usaha sempat mengalami penurunan pendapatan khususnya bidang percetakan akibat sekolah diliburkan. Akan tetapi, dari total patokan PAD yang ditentukan, bidang aneka usaha berhasil memenuhi target dengan pemasukan Rp85 juta. Sementara BUMD lain seperti perbankan dan PDAM tidak berdampak pandemi Covid-19 karena selalu dibutuhkan masyarakat. \"PDAM tidak berdampak karena semua butuh air. Apotek Waringin berdampak kecil adanya ketakutan masyarakat keluar rumah waktu itu,\" jelasnya. Sementara Tim Pembina BUMD tetap melakukan pemantauan dan monitoring pelaku usaha atau tempat wisata agar tidak lalai dalam menjalankan protokol kesehatan dengan cepat. \"Nanti juga ada pembersihan lingkungan tempat wisata karena kotor. Kami juga lakukan pengecekan seperti prosoton dan wahana lain agar tidak terjadi siswa yang celaka karena kelalaian,\" katanya. Namun demikian, sebelum dibuka kembali akan dilakukan pengkajian dan persiapan sarana-prasarana di PWP terus dilakukan. Termasuk sarana pendukung agar pengunjung tempat wisata tidak takut lagi berwisata di wahana air dengan protokol kesehatan yang ketat. Khususnya untuk mencegah terjadinya klaster baru Covid-19. \"Kami pantau persiapan sarana dan prasarana protokol kesehatannya. Prinsip sudah siap dibuka, hanya ada penambahan pembaharuan seperti prosotan dan wahana lain, harus dicek ulang karena lama gak dipakai agar tetap aman. Kalau corona sudah melandai siap dibuka dengan protokol kesehatan ketat,\" ujarnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: