Debat Publik Paslon Bakal Angkat Tujuh Isu Penting
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Mendekati agenda Debat Publik Pasangan Calon (Paslon) tunggal bupati pada 1 Desember mendatang, KPU Wonosobo menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan materi debat publik pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2020 di Hall Resto Ongklok, kemarin (25/11). Sejumlah pihak dilibatkan dalam FGD itu termasuk perwakilan ormas, tokoh masyarakat, komunitas, aktivis perempuan, hingga perwakilan berbagai media. Dijelaskan ketua divisi perencanaan data dan informasi KPU Wonosobo, Dhyan Kartika, pada agenda tersebut bakal disiarkan langsung di televisi untuk menjangkau masyarakat luas. “Debat publik mendatang akan dikemas secara live di TVRI Semarang serta disiarkan online di seluruh media sosial KPU serta di-rely di 8 stasiun radio di Wonosobo. Usulan panelis dan pertanyaan yang masuk kami dat termasuk juga dalam pembahasan FGD ini untuk berbagai topic yang diusulkan sesuai visi misi dan rencana pembangunan strategis kabupaten Wonosobo mendatang,” ungkapnya membuka kegiatan. Sementara itu, menurut Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi, dan SDM KPU Wonosobo, Amirudin selaku pemateri menyebut, nantinya berbagai pertanyaan yang diberikan kepada paslon nantinya tidak ditentukan oleh para panelis tapi diacak untuk menjaga sisi spontanitas. Format debat adalah penajaman visi-misi serta bagaimana menjawab pertanyaan yang diajukan masyarakat serta panelis. Penerimaan usulan dan masukkan dari masyarakat juga masuk ke tahapan screening atau seleksi sesuai dengan tema yang diusung. Baca Juga Penanganan Covid-19 Wonosobo Diuji Publik “Tema yang diangkat adalah Kesetiakawanan Sosial dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. Beberapa sub tema juga disesuaikan dengan isu-isu actual termasuk penanganan pandemic covid 19. Ada tujuh sub tema yang diangkat seperti kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, potensi daerah, pembangunan, hingga berbagai persoalan daerah yang belum terselesaikan. Tema lain yang diangkat adalah strategi penanganan pencegahan pandemi covid-19 di Wonosobo,” jelasnya. Sedangkan untuk kandidat panelis, disebut Amirudin juga masih diperiksa sisi netralitasnya maupun afiliasinya terhadap parpol. Berbagai bidang atau latar belakang keilmuan juga menjadi pertimbangan dipilihnya para panelis yang telah diusulkan. Para panelis dituntut untuk memahami wacana apa yang sedang mengemuka dan kondisi terbaru Wonosobo. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: