Dibanding KKN, PPMT Lebih Efektif Diterapkan UM Magelang

Dibanding KKN, PPMT Lebih Efektif Diterapkan UM Magelang

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Mulai tahun ajaran ini, Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang menerapkan program Pengabdian pada Masyarakat Terpadu (PPMT). Program baru pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan bisa menjadi terobosan mahasiswa untuk memaksimalkan potensi. Lantaran hanya beranggotakan 4-5 mahasiswa, maka diharapkan pula lebih fokus untuk memaksimalkan tiap anggota di semua kelompok PPMT. Dengan mengusung tema Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha, Kelompok PPMT di Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mahasiswa mencoba menggali potensi masyarakat dengan bidang wirausaha khususnya industri rumah tangga. Tidak hanya itu, kelompok PPMT ini juga ingin mengenalkan kepada penggiat usaha yang ada di dusun setempat agar mulai memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu upaya branding usaha mereka. Diharapkan, melalui digital branding kelompok mahasiswa PPMT dapat mengenalkan kepada khalayak terhadap potensi yang ada di daerah itu. Kelompok mahasiswa mencoba menggembangkan dan memperkenalkan kepada masyarakat secara lebih luas potensi wirausaha di situ. Sejauh ini terdapat 3 wirausaha yang sudah mencoba bermitra bersama mahasiswa untuk mengembangkan usaha mereka. Antara lain, produksi criping kimpul, criping monggleng, peyek teri hingga produksi serbuk jahe. Beberapa masalah seperti pengemasan, perizinan, pelabelan hingga pemasaran pun dipetakan kelompok mahasiswa yang diketuai sekaligus didampingi oleh Dosen Pendamping, Pristi Sukmasetya SKomp MKom. Kelompok yang beranggotakan empat mahasiswa di antaranya adalah Andi Rochiyanto (Teknik Industri), Chandra Nur Hidayat (Teknik  Informatika), Anisatun Nafiah (Teknik Informatika), dan Nur Ita Sari (Pendidikan Agama Islam) mencoba mengolaborasikan wirausaha dan solusi persoalan. \"Kami juga menjalankan program tanam seribu pohon jeruk. Ini menjadi salah satu program yang diunggulkan melihat kondisi tempat yang sangat cocok,\" kata Pristi, Senin (18/5). Dia berharap adanya program tanam seribu pohon jeruk, Dusun Tangkil dapat mejadi produsen jeruk nipis yang besar. Terlebih, kebutuhan jeruk nipis sangat tinggi. \"Bersyukur karena program ini mendapat respons baik oleh masyarakat dan pemerintah dusun dengan melakukan tanam serentak,\" ujarnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: