Dindikbud Purworejo Mulai Waspada Penyebaran Covid-19, Sekolah Diminta Perketat Prokes

Dindikbud Purworejo Mulai Waspada Penyebaran Covid-19, Sekolah Diminta Perketat Prokes

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM – Sekolah di beberapa daerah dibatasi bahkan ditutup total akibat kembali Covid-19 varian baru Omicron. Kondisi itu membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo mulai waspada dan akan langsung melakukan tracing jika muncul kasus positif Covid-19 di sekolah. Kabid Pendidikan Menengah pada Dindikbud Kabupaten Purworejo, Frikly Widhi Dewanto, menyebut saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Purworejo masih berlangsung 100 persen. Pasalnya, dalam aturannya, daerah pada PPKM level 1 diperbolehkan untuk PTM menyelenggarakan 100 persen. \"Kita masih mengikuti aturan SKB 4 Menteri, itu kan kita level 1, kita sekolah juga sudah ada ketentuannya seperti apa. Tapi jika ada kejadian, contohnya kemarin ada sekolah yang dua siswanya terpapar karena dia ikut pengajian (di luar sekolah), itu kita langsung tracing, dilakukan oleh petugas kesehatan ke kelas dari anak tersebut,\" sebutnya saat dikonfirmasi pada Selasa (8/2). Dijelaskan, sekolah tersebut adalah salah satu SMP di Kecamatan Butuh. Namun, setelah dilakukan tracing, ternyata hanya dua siswa tersebut yang positif Covid-19 dan tidak ada kasus tambahan positif lain disekolah itu. \"Jadi dua anak itu beda kelas, tapi ternyata hanya anak dua itu yang positif. Intinya kita ikuti prosedur dari Puskesmas, karena yang tahu persis penanganannya adalah dari Puskesmas. Siswa yang positif harus diisolasi berapa hari itu yang menentukan Puskesmas,\" jelasnya. Ditegaskan, tracing akan segera dilakukan sesuai prosedur yang ada, jika terjadi temuan kasus positif Covid-19 di suatu sekolah. \"Kalau ada kasus kita akan langsung segera minta sekolah untuk menyesuaikan. Tracing langsung akan dilakukan jika ada kasus positif Covid-19 di sekolah tersebut,\" tegasnya. Guna mengantisipasi merebaknya Covid-19, upaya vaksinasi juga terus dilakukan guru dan siswa. Kendati demikian, sekolah tetap harus mengetatkan protokol kesehatan (Prokol). “Untuk vaksinasi siswa SMP sudah dilaksanakan 100 persen. Sementara untuk para guru SMP juga sudah diberikan vaksinasi booster. Kemarin tiga hari berturut-turut baru saja guru SMP diberikan vaksinasi booster. Pokoknya kita harapannya sekolah itu aman,\" tandasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: