Disiplin Warga Wonosobo Jalankan Protokol Kesehatan Dinilai Masih Rendah

Disiplin Warga Wonosobo Jalankan Protokol Kesehatan Dinilai Masih Rendah

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Jamaah Yasin Nusantara (Jayanusa) ajak masyarakat disiplin jalankan protokol kesehatan untuk tekan penyebaran virus corona. Mereka gelar sosialisasi sembari membagikan ribuan masker kepada masyarakat. Hingga saat ini Kabupaten Wonosobo masih berada tiga besar di Provinsi Jawa Tengah. Namun kesadaran masyarakat dinilai masih buruk untuk menerapkan protokol kesehatan. Dengan tidak banyak beraktifitas di luar rumah, mengindari kerumunan, dan menggunakan masker saat bepergian. \"Aksi ini secara simbolis dipusatkan di sekitar Taman Plaza Wonosobo, tiada lain untuk mengingatkan seluruh warga masyarakat agar mematuhi salah satu protokol penting,\" kata Ketua Jaya Nusa Wonosobo, A Tarmizi setelah membagikan ribuan masker ke pengunjung di sepanjang jalan Ahmad Yani itu, Rabu (13/5). Menurutnya, interaksi sosial harus dilakukan dan berlangsung dengan aman dan nyaman. Sehingga saat melakukan kegiatan di ruang publik, pasar dan pusat perbelanjaan. \"Kesadaran harus terus ditumbuhkan, kita semua harus saling mengingatkan,\" ujarnya. Saat ini kesadaran masyarakat sendiri masih buruk. Hal tersebut bisa dilihat dari masih ramainya tempat publik. Serta banyaknya masyarakat yang bepergian tanpa menggunakan masker. Baca Juga Sempat Perang Mulut dengan Petugas, Warga Kanada Akhirnya Mau Dikarantina di RS Budi Rahayu Sementara itu, Ketua Umum Jaya Nusa, Idham Cholied menjelaskan, tumbuhnya kesadaran masyarakat juga perlu sejalan dengan aturan pemerintah yang jelas. Dengan melakukan refocusing untuk segera memecahkan masalah yang terus timbul dimasyarakat. Dengan merumuskan regulasi yang tepat. Misalnya tidak hanya mengatur kegiatan peribadatan yang bersifat keagamaan saja, tapi juga pada kegiatan yang berpotensi melibatkan banyak orang. \"Pokoknya pada hal yang bisa berpotensi terjadinya penyebaran virus haruslah perjelas aturannya. Seperti yang ada di pasar, pusat perbelanjaan juga harus ditertibkan,\" lanjutnya. Sebab dirinya menilai bahwa kerumunan yang terjadi di ruang publik justru lebih parah. Dibanding dengan orang yang melaksanakan ibadah yang dianggap bisa lebih tertib dan mengikuti setiap anjuran pemerintah. Sehingga apa yang terjadi justru menjadi salah penafsiran oleh masyarakat banyak. \"Kita memang tengah bersama sama menghadapi pandemi ini. Jadi jangan sampai muncul kesan yang berbeda dalam masyarakat kita,\" terusnya. Dirinya juga berharap dalam tiga bulan kedepan bahwa dalam bulan Ramadan kali ini sebagai momentum yang tepat untuk dapat dijadikan wasilah kita semua melakukan perubahan diri dan lingkungan. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: