Disparbud Tepis Tudingan Pembangunan Kampung Dieng Mangkrak

Disparbud Tepis Tudingan Pembangunan Kampung Dieng Mangkrak

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dalam sepekan ini, Kampung Dieng yang berada di kompleks Taman Syailendra menjadi sorotan masyarakat dan banyak diperbincangkan netizen. Pasalnya muncul genangan air di sekitar lokasi kampung tersebut sehingga nampak kumuh dan tidak terurus. Terkait dengan hal tersebut, Dinas Pariwisa dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo menampik tudingan bahwa kampung Dieng kumuh dan tidak terurus. Pasalnya jelang pandemi covid sudah ada pembicraan dengan calon investor yang akan mengelola kampung tersebut. “Destinasi Kampung Dieng di Taman Syailendra memang belum rampung 100 persen. Sehingga kondisi bangunan masih belum tertata dengan sempurna. Sebab masih dibutuhkan banyak perbaikan yang akan dilanjutkan,” ungkap Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Disparbud Wonosobo, Edi Susanto. Menurutnya, pembangunan itu memang dimulai sejak tahun 2019 lalu. Tapi memang ada keterbatasan. Khususnya anggaran. Sehingga hanya selesai sampai pembangunan fisik, namun untuk isi dari rumah atau bangunan  kampung tersebut belum ada. Baca juga Hanura Lepas Mengusung Eko, Dukung Afif-Albar Pembangunan seharusnya masih akan dilanjutkan. Namun, semenjak ada pandemi covid-19 itu, terpaksa segala aktifitas berkaitan dengan pariwisata dihentikan sementara. Termasuk melanjutkan pembangunan yang sebenarnya mulai akan diteruskan pada awal tahun 2020 lalu. Hal tersebut diperkuat dengan turunnya kajian akademis dari Univeritas Diponegoro terkait kelanjutan pembangunan di Kawasan Taman Syailendra. “Jadi perlu kita jawab, kalau mangkrak, tidak ya,  kita sudah ada kerjasama dengan BUMD milik pemkab,  PT Global Dharma Asri. Untuk mengatur pola bisnis atau kerjasama disana,”  jelasnya. Pasalnya, saat ini posisi taman Syailendra didirikan masih sebagai wisata edukasi. Untuk menjelaskan kepada wisatawan bagaimana kondisi rumah warga asli dieng tempo dulu. Hal ini mengacu pada kajian yang dikeluarkan oleh salah satu Dosen Arsitektur Universitas Sains Alquran, Dr Heri Hermanto. “Maka dari itu, dalam wilayah kerja tekhnis soal pengeloaan bisnis bukan wilayah kami. Makanya kita kerjasamakan terkait pengelolaan dengan PT GDA ini,\" jelasnya. Sedangkan  muncul banyak genangan di wilayah tersebut, bukan hanya di Kampung Dieng saja. Bahkan saat datang musim penghujan di beberapa wilayah Dieng selalu banjir dan terjadi genangan air. Artinya, masalah genangan air ini bukan menjadi alasan mangkraknya pembangunan di kawasan tersebut. “Dieng ini kawasan, ada di dua kabupaten, munculnya genangan ini karena kondisi kawasan yang kurang sehat, dan itu menjadi tugas kita bersama, bagaimana melakukan penataan, ini butuh dukungan masyarakat luas,”pungkasnya. (gus) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: