Display Seni Tradisi di Pasar Ting Dipertahankan, Harapkan Pandemi Tidak Matikan Pelestarian

Display Seni Tradisi di Pasar Ting Dipertahankan, Harapkan Pandemi Tidak Matikan Pelestarian

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dengan panjangnya masa pandemi Covid-19, sejak awal 2020 lalu hingga saat ini, Pasar Ting Njanti di Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto harus tutup selama 8 bulan lebih. Hal itu disampaikan pengelola pasar Ting, Dwi Pranyoto ketika membuka kegiatan peresmian sanggar tari baru, Minggu (14/2). Agenda yang diisi penampilan dari para anak didik sanggar dibuka dengan penampilan tarian tradisi hingga modern. Dengan adanya pandemi, jumlah pedagang dan pengunjung maksimal juga dibatasi agar memenuhi protokol kesehatan. “Pasar Ting sudah mulai dibuka untuk simulasi sejak pertengahan Desember 2020 lalu dengan perombakan lapak. Karena 8 bulan tutup sehingga semua sudah lapuk dan rusak. Harapan kami semoga pagebluk sirna. Sehingga pasar Ting bisa terus menyajikan kuliner khas lokal bersama dengan tampilan seni tradisi yang banyak terdampak pandemi,” katanya. Usai pentas para anak didik sanggar juga ditampilkan flashmob Beksan Wanara bersama panitia dan pokdarwis setempat. Diungkapkan Dwi sebagai pimpinan salah satu sanggar tertua di Wonosobo, pendidikan seni budaya harus terus dijaga agar lestari mulai dari usia dini. Sehingga ada generasi penerus yang kedepannya bisa menjaga keberadaannya di era modern. Pasar Ting juga menjaga eksistensi seni tradisi dengan mempertahankan pentas tarian dan seni tradisi pada setiap gelarannya. “Kita yakin tari dan kesenian tradisi bisa menghidupi para seniman. Kami mengimbau para orang tua untuk terus kembangkan bakat putra-putrinya dan jangan khawatir. Meski pandemi membuat job sepi kami berharap tetap ada upaya untuk bisa menampilkan bakat-bakat seni itu,” imbuh Dwi, penerus kakeknya yang turut mempopulerkan tari topeng lengger. Sementara itu, mendampingi kegiatan, Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan kebudayaan, Endang Lisdiyaningsih menyebut dengan panjangnya masa pandemi memang berdampak pada wisata, khususnya perform budaya yang mengandalkan penonton langsung. “Ada banyak benefit dari pembelajaran seni budaya seperti tari. Termasuk pelestarian juga olah tubuh dan belajar meraih suatu tujuan bersama. Kami berpesan kepada para pengelola wisata dan juga para pengunjung pasar Ting agar prokes terus diterapkan sehingga kita terhindar dari covid dan menjaga agar wisata tetap hidup,” pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: