Diterjang Banjir, Jembatan Dadapan Lenyap

Diterjang Banjir, Jembatan Dadapan Lenyap

MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO -  Jembatan penghubung Dusun Dadapan Desa Sitiharjo Garung Lenyap, setelah diterjang banjir Sungai Serayu kemarin sore.  Belum dilaporkan adanya korban dalam peristiwa itu. Debit sungai mengalami kenaikan secara signifikan setelah hujan deras menguyur selama hampir tiga jam. “Jembatan Dusun Dadapan lenyap. Tidak tersisa sedikitpun. Diterjang banjir Sungai Serayu,” ungkap Slamet Khasani warga Sitiharjo kemarin. Menurutnya, jembatan tersebut biasanya dijadikan akses berbagai keperluan sosial, ekonomi dan pendidikan warga Dusun Dadapan. Dengan putusnya jembatan tersebut, warga harus memutar sejauh dua kilometer untuk mencapai jalan Dieng. “Ya kalau putus ya warga harus mencari jalan yang lain. Kalau ke pasar atau bersekolah jelas lebih jauh,” katanya. Jembatan Dadapan Sitiharjo diterjang banjir pada pukul 15.30 WIB sore hari. Saat itu hujan deras mengguyur deras di wilayah Kecamatan Garung. Debit Sungai Serayu tiba-tiba naik drastis. Air sungai berubah keruh berwarna kecoklatan  bercampur sampah. “Kenaikan sungai serayu dari titik terendah hampir empat hingga lima meter. Sehingga menjangkau jembatan, pemandangan mengerikan. Sungai Serayu bergemuruh, warga banyak yang ketakutan,” ucapnya. Dijelaskan, belum ada laporan terkait adanya korban jiwa dalam peristiwa itu. Pihaknya sedang mencoba mencari informasi apakah ada warga yang melintas diatas jembatan atau beraktivitas di sungai dekat jembatan  saat  diterjang banjir. “Soal adanya korban belum diketahui pasti. Sedang kita cari informasinya. Semoga tidak ada,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo, Widi Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada laporan terkait jembatan Dadapan yang hilang diterjang banjir. “Sudah ada laporan, satu jembatan penghubung di Dusun Dadapan hilang diterjang banjir,” ucapnya. Pihaknya menambahkan, debit Sungai Serayu mengalami kenaikan saat hujan deras hingga tiga jam lebih. Namun belum ada laporan kasus serupa menimpa jembatan lain yang ada di sepanjang sungai serayu. “Baru satu laporan, yang lain belum ada. Kita berharap semua baik-baik saja,” katanya. Hujan deras selama tiga jam, tidak hanya membuat debit sungai itu mengalami kenaikan, namun juga menimbulkan banjir di sejumlah titik. Salah satunya di jalur lingkar utara Kelurahan Andongsili Mojotengah. Di group whatsapp ramai-ramai mengirim video  banjir di jalur lingkar utara yang mampu menghanyutkan sepeda motor. Ketinggian banjir mencapai selutut orang dewasa. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: