DPPKBPPA Wonosobo Rintis Tiga Sekolah Siaga Kependudukan
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO –Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) menggandeng tiga sekolah untuk menjadi rintisan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Ketiga sekolah tersebut adalah SMA Muhamadiyah Wonosobo, SMA Negeri 1 Wonosobo dan SMP Negeri 1 Sukoharjo yang telah dinyatakan secara resmi sebagai SSK pada Rabu (20/11), di Gedung Serbaguna SMA Muhammadiyah, Tosarirejo. Agenda pencanangan dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Agus Subagiyo dan sejumlah pejabat terkait, ditandai dengan menabuh drum bersama Kepala DPPKBPPA Junaedi serta tiga Kepala Sekolah. Dengan dirintisnya SSK, diharapkan Wabup untuk bisa mendorong agar seluruh sekolah di Wonosobo dapat menerapkan Siaga kependudukan. Baca Juga Menyasar SMAN 1 Kota Mungkid, Pak Babin Tekankan Masuk Polri Tak Dipungut Biaya \"Program SSK ini positif agar bisa diterapkan di semua sekolah, baik di jenjang menengah atas dan kejuruan maupun SMP dan Sekolah Dasar. Selain itu, sangat penting setiap siswa di sekolah agar menghindari tiga bahaya yang dijelaskan, karena efek negatifnya sudah jelas, termasuk hancurnya masa depan maupun tungginya angka perceraian di Kabupaten Wonosobo ini,\" kata wabup. Dijelaskan wabup, menghindari 3 bahaya termasuk seks pranikah, narkoba, dan bahaya penyakit menular seksual sangat penting bagi para pelajar untuk kelangsungan masa depannya. Maka, dengan menerapkan Siaga kependudukan, di tingkat sekolah mereka akan belajar mengenai tata kelola kependudukan sehingga menjadi masukan positif bagi para pelajar. Kepala Dinas PPKBPPA, Junaedi menyebut bahwa dirintisnya ketiga sekolah sebagai SSK menjadi bagian dari upaya menekan dampak pergaulan bebas di lingkup remaja. Dikatakan Junaedi, para pelajar sebagai agen perubahan dan motor penggerak pembangunan bangsa di masa depan dinilai layak untuk diperkuat kesadarannya terhadap kependudukan seperti muatan Generasi Berencana (Genre) lewat program itu. \"Maka simbol Genre para pelajar ini adalah mengangkat ketiga jari, sementara jari telunjuk dan ibu jari membentuk angka nol. Maksud dari simbol tersebut adalah agar mereka dapat menghindari ketiga bahaya sehingga tidak terdampak efek negatifnya, alias nol angka pernikahan dini, nol pengguna narkoba, dan nol terkena Penyakit Menular Seksual,” pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: