DPRD Sampaikan LKPJ 2021, Ada Penurunan Angka Kemiskinan di Wonosobo
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - DPRD Kabupaten Wonosobo menggelar rapat paripurna penyampaian penjelasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Wonosobo tahun anggaran 2021. Bertempat di aula utama gedung wakil rakyat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Wonosobo, Amir Husein. Penyelenggaraan urusan pemerintahan tahun 2021 dikemas dalam tema pembangunan, “Pemantapan Kesejahteraan dan Kemandirian Daerah” yang merupakan tahapan terakhir dalam periode RPJMD 2016-2021 Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar mengatakan bahwa proses penyampaian LKPJ 2021 ini sudah diawali dengan surat, Nomor 130/0363/III/2021, tertanggal 18 Maret 2022 perihal LKPJ Bupati Wonosobo Tahun Anggaran 2021, sekaligus permohonan kepada DPRD Wonosobo untuk mengagendakan pembahasan. Selanjutnya, berdasarkan ketentuan pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2019, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020, LKPJ ini memuat hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan hasil pelaksanaan tugas pembantuan dan penugasan. “Urusan pemerintahan tersebut dijabarkan ke dalam empat jenis atau tingkat urusan, yaitu: 6 (enam) urusan wajib pelayanan dasar, 18 (delapan belas) urusan wajib non pelayanan dasar, 6 (enam) urusan pilihan, ditambah 4 (empat) fungsi penunjang dan 4 (empat) fungsi lain urusan pemerintahan,” katanya Menurutnya, pada tahun 2021, penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut dikemas dalam tema pembangunan, “Pemantapan Kesejahteraan dan Kemandirian Daerah” yang merupakan tahapan terakhir dalam periode RPJMD 2016-2021, sekaligus sebagai tahap implementasi RPJPD Kabupaten Wonosobo tahun 2005-2025 Tahap Keempat (2021-2025), yaitu “Pengembangan Kegiatan Pembangunan di Semua Bidang, Dengan Arah Kebijakan Pada Pengembangan Dan Peningkatan Kualitas Output Yang Berupa Pelayanan Publik Dan Produksi Daerah”. “Capaian pembangunan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2021, masih belum terlepas dari dampak Pandemi Covid-19. Semoga di tahun ini, agenda pemerintah dalam rangka transisi kasus COVID-19 dapat menuju normalisasi endemi,” katanya Dijelaskan , bahwa secara makro ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Kabupaten Wonosobo pada tahun 2020 sebesar 23,77 Juta Rupiah menurun menjadi sebesar 22,40 Juta Rupiah di Tahun 2021. Di mana sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan penyumbang PDRB tertinggi di Kabupaten Wonosobo, dengan nilai 6,02 Triliun Rupiah pada tahun 2021 atau tumbuh 2,9 %, disusul sektor industri pengolahan dengan nilai 3,66 Triliun Rupiah, ditahun 2021 atau tumbuh 7,4 % dibandingkan tahun 2020. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonosobo meningkat sangat signifikan, yaitu sebesar 3,68% di tahun 2021, atau meningkat 5,34% jika dibandingkan tahun 2020 yaitu -1,66%. Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, yaitu 3,32%. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonosobo, juga berkaitan dengan meningkatnya sektor lapangan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Wonosobo, sebelumnya memiliki trend yang cenderung menurun dari tahun 2017-2019, sempat naik pada tahun 2020 di angka 5,37%, dan kembali turun pada tahun 2021 yaitu pada angka 5,26%. “Beberapa target pembangunan yang belum tercapai, tentunya akan menjadi tolak ukur dalam memantapkan strategi kebijakan Pembangunan Daerah pada masa yang akan datang, dan secara tulus kami mengajak agar kemitraan dan kolaborasi yang kuat antara jajaran eksekutif dan legislatif, dapat dipertahankan dan ditingkatkan demi percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Wonosobo yang tercinta ini,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: