Eks Tambang Galian C di Kertek Bakal jadi Kawasan Wisata Berbasis Lingkungan

Eks Tambang Galian C di Kertek Bakal jadi Kawasan Wisata Berbasis Lingkungan

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Pemkab Wonosobo berencana akan mengubah eks galian C atau galian batuan di wilayah Kecamatan Kertek untuk dijadikan tempat wisata. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya pemkab untuk meningkatkan sektor wisata berbasis lingkungan dan pertanian. “Kami sudah ketemu Menteri Pariwisata Sandiaga Uno beberapa waktu lalu, menawarkan program pariwisata berbasis lingkungan dan pertanian,” ungkap Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo. Menurutnya, program tersebut akan difokuskan pada kawasan eks galian C di Bedakah Kecamatan Kertek. Di mana tanah tersebut akan dibeli dan dibangun lokasi wisata berorientasi lingkungan. “Saya fokuskan di wilayah Bedakah Kertek, tanah eks tambang itu kita beli dan kita bangun taman mini dunia, gambarannya seperti Garuda Wisnu Kencana di pulau dewata bali, itu kan juga eks galian C,” ucapnya Taman dunia yang akan dibangun tersebut berupa miniatur, termasuk kuliner dan budayanya. Bahkan proposal pengajuan untuk program itu sudah masuk perbaikan, jika disetujui, tahun 2022 sudah bisa dimulai. “Proposal sudah diperbaiki, dan sudah ketemu dengan Menpar, kalau disetujui, pada tahun 2022 bisa dimulai. Luas eks tambang galian C di Kecamatan Kertek kurang lebih 80 hektar. Bisa direklamasi bisa dibeli atau dialihkan ke lain. Status tanah milik masyarakat, kondisi sekarang banyak yang sudah tidak bisa ditanami,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, bahwa kegiatan penambangan galian batuan atau galian C liar di Kabupaten Wonosobo sudah berjalan sejak 20 tahun silam, masih terus beroperasi hingga saat ini, daerah terluas ada di Kecamatan Kertek dan Kecamatan Kejajar. Beberapa tahun ini, pola penggalian sudah tidak menggunakan peralatan manual, namun menggunakan alat-alat berat. Berbagai operasi penindakan terhadap kegiatan ilegal tersebut, beberapa kali dilakukan oleh pihak berwajib, namun tidak mampu menghentikan aktivitas yang merusak lingkungan itu. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: