Festival Bakoelan, Cara Perpustakaan Desa Wijaya Kusuma Wonosobo Kenalkan Produk Lokal UMKM

Festival Bakoelan, Cara Perpustakaan Desa Wijaya Kusuma Wonosobo Kenalkan Produk Lokal UMKM

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Kenalkan produk lokal Desa Bumiroso Watumalang, Perpustakaan Desa Wijaya Kusuma gelar Festival Bakoelan. Festival ini dilakukan untuk mengangkat dan menggairahkan serta membangkitkan UMKM lokal. Ketua Penyelenggara Festival Bakoelan, Achmad Soleh Khafifi mengemukakan, festival tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap pedagang, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang diinisiasi oleh Pengelola Perpustakaan Wijaya Kusuma beserta Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Desa Bumiroso. Tujuannya untuk memberikan ruang kesempatan kepada pelaku UMKM dalam promosi produk, meningkatkan kapasitasnya, fasilitasi solusi permasalahan usaha, dan membuka peluang fasilitasi kemitraan. “Festival ini melibatkan banyak mitra seperti bakulan (pedagang), pelaku UMKM, pemerintah, swasta, komunitas bisnis, dan media. Aksi ini merupakan upaya kolaboratif untuk bersama bersinergi bangkit dan berjaya dalam menjalankan usaha di tengah-tengah pandemi covid-19,” terangnya. Selain itu, hadirnya teknologi digital dapat mengubah sistem yang terjadi secara global. Karena itu, pola-pola kolaboratif perlu dimunculkan dalam rangka pengembangan bisnis yang memberdayakan dan mensejahterakan. Karena itulah festival ini dimunculkan. “Festival bakulan digelar di halaman balai Desa Bumiroso, setiap dua minggu sekali, mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB,” ucapnya. Sementara itu,  Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar mengemukakan, Festival Bakoelan merupakan gagasan inovatif yang  diarahkan untuk memberikan promosi kepada pedagang mikro dan UMKM. Menurutnya, hal ini adalah semangat yang baik untuk terus menumbuhkan pelaku usaha tetap bisa eksis. “Era disrupsi seperti ini. Tentu akselerasi dan inovasi bisnis menjadi penting untuk bisa bersaing dengan kompetitor bisnis lain, terlebih kompetitor yang sudah eksis terlebih dulu,” katanya. Agar mampu bersaing, pelaku usaha mikro juga harus dikenalkan metode pemasaran secara digital. Sebab pemanfaatan digital ini akan digunakan sebagai sarana mempermudah layanan dan media promosi. “Pemkab jelas mendukung upaya upaya untuk menaikkan promosi terhadap produk lokal, sehingga muncul titik ekonomi baru,” katanya. Tak hanya itu saja, Pemkab Wonosobo berjanji untuk terus mendukung usaha mikro ini bisa terus tumbuh. Mulai dari pembuatan perda untuk pelaku usaha mikro dan kecil. Serta mulai melakukan langkah konkrit dalam kebijakan untuk bangga bela beli produk lokal. (gus) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: