FPH UNIMMA Bedah Cara Survive di Tengah Pandemi Covid-19

FPH UNIMMA Bedah Cara Survive di Tengah Pandemi Covid-19

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) ikut menyemarakkan Milad ke-56 UNIMMA dengan mengadakan webinar secara daring. Webinar kali ini mengusung tema “Survival Mode: Kreatif di Masa Pandemi\" belum lama ini. Acara dibuka oleh Dekan FPH, Prof Dr Purwati MS Kons. Dia mengatakan beberapa bulan ini, dunia menghadapi pandemi Covid-19  yang tidak pernah terprediksi sebelumnya. Dampak dari pandemi ini cukup besar dan menyakitkan, baik secara fisik maupun psikis. “Oleh karena itu, dalam situasi seperti ini perlu bisa survive, semua harus beradaptasi dalam segala aspek, perlu inovasi baru, dan kreativitas. Dengan webinar ini, harapannya bisa memberikan pencerahan untuk semua peserta dan bisa memberi manfaat kontribusi untuk mayarakat umum,” ujarnya. Webinar kali ini mengahadirkan dua narasumber, Edgar Hamas (founder gan.saladin, penulis buku Belajar dari Negeri Para Nabi dan Untuk Kalian yang Rindu Perubahan). Kemudian, Prihatin Dwi Hantoro SSn MIKom (Dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA sekaligus co-founder Becikketitik Batik). Hantoro membahas seputar bisnis di era 4.0, di mana saat ini sudah tidak dibutuhkan lagi advertising namun narasi di balik sebuah brand. “Kreativitas itu nggak harus baru, mulai dengan memperhatikan sekitar apa yang ada di daerah kita, kemudian dikembangkan untuk menjadi hal yang lebih berbeda,” ujarnya. Hantoro juga menjelaskan bisnis di era 4.0 menonjolkan 4 poin utama yaitu, (1) ada ilmunya yang mudah dikuasai audiens, (2) bisnis dapat diakses dari mana saja. Juga (3) bagaimana dampak dan manfaat bagi lingkungan, dan (4) bisnis harus bisa menciptakan fans bukan hanya sakadar konsumen. Baca Juga Kasus Covid-19 Terus Naik, KBM Daring di Kota Magelang Kembali Diperpanjang Sementara itu, Edgar sebagai pembicara kedua dengan pembahasan spiritual preneurship berbicara mengenai bagaimana kerja dan bisnis bisa dijadikan sebagai ibadah. Seringkali bekerja, katanya, untuk memenuhi kepuasan ego semata. “Belajar dari kekayaan Nabi Sulaiman dan Nabi Daud yakni ruh kita dalam bekerja adalah wujud bersyukur kita kepada Tuhan. Dengan cara kita bersedekah sama halnya kita memberikan sinyal kepada Tuhan untuk memberikan kita rezeki yang lebih berlimpah,\" jelas Edgar. Mahasiswi Psikologi, Martia Yosi Nurfa Indah yang turut ikut webinar mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam webinar sangat bermanfaat. Karena dapat menambah wawasan terkait bagaimana memulai usaha dengan cara yang kreatif dan islami. \"Semoga ke depannya UNIMMA semakin beragam mengadakan webinar yang kekinian,\" katanya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: