Guru Agama Bakal Dapat Insentif

Guru Agama Bakal Dapat Insentif

MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Rencana Pemkab Temanggung memberikan insenstif kepada guru agama mendapat sorotan dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPRD Temanggung. Fraksi berlambang Ka’bah tersebut berharap data penerima intesif benar-benar valid. “Kami berharap agar data yang masuk harus benar-benar valid sesuai dengan Perbub (Peraturan Bupati) tentang Petunjuk Pelaksanaan tentang Pemberian insentif Guru Keagamaan,” kata anggota fraksi PPP Mudiyanto, kemarin. Menurutnya, insentif bulanan yang akan diberikan kepada Guru Keagamaan tahun 2020 mendatang, Penganggaran untuk pendataan dilakukan tahun 2019. Pendataan sendiri harus dilakukan dengan jeli dan teliti, sehingga guru keagamaan yang mengabdi di Temanggung bisa mendapatkan haknya. “Jangan sampai ada guru keagamaan yang terlewatkan saat pendataan dilakukan,” pintanya. Tidak hanya itu, FPPP juga berharap agar dalam pendataan benar-benar akurat tetapi juga harus proporsional berdasarkan data yang ada saat ini. Jangan sampai data yang masuk tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. “Jangan sampai ada salah pendataan, sehingga masih ada guru keagamaan yang tidak masuk sebagai penerima insentif,” katanya. Ia menyebutkan, menurut perkiraan, saat ini ada sekitar 14.000 guru Kegamaan dikabupaten Temanggung, dari 14.000 tersebut saat ini 10.000 sudah diampu oleh Pemerintah Provinsi sedangkan sisanya yakni sebanyak 4.000 guru keagamaan yang akan diampu oleh pemerintah daerah. FPPP sangat apresiatif sekali terhadap Pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten yang telah peduli terhadap keberadaan Guru Kegaamaan, karena bagaimanapun mereka adalah pahlawan-pahlawan Pendidikan moral yang telah meluangkan segalanya dengan ikhlas mendidik anak bangsa sehingga memiliki karakter juga kemampuan Iman dan Taqwa. “Kepedulian pemerintah terhadap nasib para guru keagamaan sudah semakin bagus, harapan kami kepedulian ini juga dibarengi dengan keseriusan dalam melakukan pendataan guru keagamaan,” katanya. FPPP juga sangat mengapresiasi adanya Program PPG (Pembinaan Profesi Guru) dengan anggaran sebesar Rp750.000.000,- untuk seratus orang guru. Kegiatan ini dimaksudkan agar ada peningkatan kwalitas terhadap kinerja para guru yang ditandai dengan penguasaan materi pembelajaran, penguasaan metodologi pembelajaran yang up to date sehingga menghasilkan output siswa yang baik. Di samping itu FPPP berharap agar program PPG ini tidak semata-mata hanya sekedar mengejar sertifikasi guru tetapi benar-benar menghasilkan guru yang berkwalitas. “Apalagi dengan adanya sistem zonasi maka dibutuhkan kemampuan guru yang merata diberbagai sekolah sehingga kedepan tidak jumpai dikotomi sekolah kota dan sekolah pinggiran  yang cenderung terjadi perbedaan kwalitas dari proses kegiatan belajar mengajar,” tandasnya.(Set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: