Guru SMP Mutual Ikuti Pelatihan Menulis Soal AKM
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG -Magelang Sebagaimana kebijakan dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa tahun 2021 Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah dihapus dan diganti menjadi Assesmen Kompetensi Minimum (AKM). Ini adalah tantangan baru bagi tenaga pendidik. Terlebih, pandemi belum berakhir. \"Sosialisasi hal AKM dari pemangku kebijakan juga belum begitu menyeluruh dan optimal. Oleh karena itu, hari ini kita adakan pelatihan Penulisan Soal AKM sebagai bagian dari kesiapan dalam menyongsong nantinya saat AKM benar-benar dilaksanakan,\"kata Wasiun, M PdI, kepala SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) saat membuk acara Pelatihan Menulis Soal AKM, Sabtu (23/1) di Aula sekolah. Pelatihan yang diikuti seluruh pendidik, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan menggunakan masker, setiap orang sedia handsanitaizer dan juga menjaga jarak. Selama 3 jam, dengan khidmat mereka mendapat penjelasan dan pelatihan langsung dengan pembicara yang dihadirkan dari Universitas Negeri Tidar Magelang. \"Guru memang sudah pernah kita minta belajar membuat soal AKM dibawah kendali Wakil Kepala Bidang Penjaminan Mutu, Nurul Fadilah, S. Pd. Namun, sebelumnya memang belum pernah mendapat perhatian\", ucap Wasiun. Dirinya mengatakan bahwa dari pemerintah juga belum ada pelatihan. Ini menjadi inisiatif internal sekolah yang menjadi sarana untuk terus belajar. \"Terimakasih kepada Ibu Widya Ratna Kusumaningrum, M. Ed, M. Pd yang berkenan menjadi narasumber dalam pelatihan kali ini. Semoga nantinya para guru bisa belajar dan sharing bagaimana soal-soal AKM yang benar dan isu-isu kontemporer kaitannya tentang AKM,\" tambahnya Pria kelahiran Temanggung ini berharap semoga ikhtiar ini menjadi bagian dari SMP Mutual Kota Magelang untuk terus meningkatkan mutu sekolah sebagai pelayan pendidikan. Baca Juga 62 Nakes Puskesmas Magelang Utara Divaksin Hadir pula dalam kesempatan ini Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang, Dr. Imam Mawardi, M. Ag. Dirinya mengapresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh sekolah yang beralamatkan di jalan Singosari Kota Magelang ini. \"Kita memang dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi dalam segala kondisi. Terlebih saat pandemi. Maka kita harus siap dalam segala perubahan-perubahan yang mungkin terjadi,\"ucapnya saat membuka acara. Imam berpesan, sekolah Muhammadiyah harus mampu mengimplementasikan bahwa pendidikan itu selalu berkaitan dengan karakter. Maka budaya sekolah tidak boleh jauh dari hal tersebut. \"Semua guru punya peran membimbing karakter peserta didik. Bukan hanya tugas guru agama atau pendidikan kewarganegaraan\", tegasnya. Pria bergelar doktor yang konsen dalam bidang kurikulum ini juga meminta agar guru tidak hanya pandai dalam literasi saja, namun teknologi harus dikuasi. Yang jelas guru punya peran besar dalam memberikan kekuatan pesan. \"Jangan paksakan anak didik menjadi pribadi seperti zaman kita, tetapi didiklah mereka sesuai zamannya\", pungkasnya. Diwaktu yang sama, Nurul Fadilah, S. Pd yang juga ketua panitia mengatakan bahwa para guru perlu asupan-asupan soal isu-isu AKM. Pasalnya, proses ini menjadi penting bagi proses penjaminan mutu sekolah. \"Alhamdulillah, peserta aktif dan antusias. Narasumber kita sengaja pilih karena saat ini beliau kandidat doktor yang konsen penelitian tentang assesmen dan unsur akademisi,\"tandasnya. (hen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: