Harga Benih Bawang Merah di Temanggung Mulai Naik
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Meskipun saat ini masih musim kemarau, namun harga benih bawang merah mulai merangkak naik. Bahkan diperkirakan harga benih bawang merah ini akan terus mengalami kenaikan hingga memasuki musim tanam mendatang. Suwarti salah satu pedagang benih bawang merah di Parakan menuturkan, setiap kali menjelang musim tanam seperti ini harga benih bawang merah memang selalu naik. Awalnya harga benih bawang merah ini Rp16.000 per kilogram, kemudian dalam waktu satu pekan naik menjadi Rp18.000 per kilogram. “Sudah tiga hari ini naik lagi harganya, satu kilogramnya Rp20.000,” terangnya. Padahal katanya, saat ini masih belum memasuki masa tanam, kebutuhan petani akan benih bawang merah ini juga belum begitu banyak. Menurutnya, kenaikan harga benih bawang merah ini bisa terus terjadi hingga memasuki masa tanam mendatang. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya harga benih bawang merah paling mahal bisa mencapai Rp28.000 per kilogram. “Tahun lalu satu kilogramnya bisa sampai Rp28.000 per kilogram, kebutuhan banyak benih bawang merahnya hanya sedikit,” ujarnya. Memang diakuinya, permintan benih bawang merah saat ini turun jika dibandingkan tahun sebelumnya, dalam sepekan paling banyak hanya bisa menjual antara 5 ton hingga 8 ton saja. Berbeda dengan tahun 2019 lalu dalam satu pekan minimal bisa menjual 10 ton benih bawang merah. Baca Juga UPSK Targetkan 200 Penyandang Disabilitas Intelektual Penurunan permintaan benih bawang merah ini katanya, karena panen raya tembakau saat ini tidak seperti tahun lalu. Harga jual tembakau saat ini sangat murah sekali. “Biasanya yang membeli benih bawang merah ini kan petani tembakau, nah saat ini harga tembakau murah, jadi belum banyak petani yang membeli benih bawang merah. Kalau tahun lalu di pertengahan bulan September seperti ini sudah banyak petani yang membeli benih,” tuturnya. Sementara Rukun, salah satu petani menuturkan, saat ini dirinya baru bisa membeli benih bawang merah sebanyak 50 kilogram saja. Padahal biasanya saat musim tanam bawang merah paling tidak menanam 500 kilogram. “Kahanan ne sing ora mayar (keadaanya yang tidak bagus), harga tembakau hancur petani tidak bisa berbuat banyak,” keluhnya. Panen raya tembakau memang belum berakhir, masih ada beberapa tembakau yang belum dikelola. Namun harapan untuk menjual tembakau dengan harga normal sangat tipis sekali. “Biasanya kan kalau harga tembakau normal, beli benih bawang merah ini sebagai tabungan. Kalau sudah memasuki musim tanam bisa langsung ditanam. Sekarang hasil tembakau untuk mengelola tembakau kembali saja kadang kurang, jadi belum bisa membeli benih bawang merah sesuai kebutuhan saya,” ungkapnya. Menurutnya, saat ini petani tembakau sedang tidak mujur, harga jual tembakau jauh di bawah harapan petani. Padahal kualitas tembakau saat ini sangat bagus, sebagian besar petani sudah menanam tembakau varietas kemloko. “Kalau dilihat dari kualitasnya bagus, cuaca saat tanam hingga panen raya saat ini sangat mendukung, namun harga jualnya sangat murah,” tuturnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: