Harga Cabai di Wonosobo Capai Rp115 Ribu, Nyaris Setara Daging Sapi
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Harga cabai rawit merah atau sret di Kabupaten Wonosobo belum menunjukkan penurunan harga yang signifikan. Bahkan, pada minggu lalu, harga si pedas itu setara dengan 1 kg harga daging sapi. “Masih mahal, minggu lalu saja Rp115 per kilogramnya. Itu hampir setara dengan 1 kg daging sapi. Namun minggu ini sudah turun di harga Rp90 ribu. Tapi harga ini bisa saja berubah lagi, minggu depan naik lagi,” ungkap Slamet (55) pedagang sayur Pasar Pagi Wonosobo kemarin. Menurutnya, melonjaknya harga cabai rawit merah atau cabe sret lantaran barangnya memang langka, karena cuaca buruk petani tidak panen. Bahkan sentra penghasil cabai tersebut banyak yang gagal panen. “Barangnya memang sedikit, sementara konsumen butuh konsumsi pedas. Jadi harganya mahal. Itu di semua pasaran ya, tidak hanya di Wonosobo saja, mungkin semua pasar di Jawa Tengah,” katanya. Selain harga cabai rawit merah, cabe jenis yang lain, seperti cabe merah keriting dan cabe rawit hijau juga alami kenaikan lagi, setelah beberapa waktu lalu sempat mengalami penurunan. Baca juga Forum BUMD Juarai Eksebisi Trofeo Futsal HPN Sementara itu, Kabid Perdagangan,Disperindagkop UMKM Wonosobo, Agung Prabowo membenarkan bahwa harga cabai rawit merah dan berbagai jenis cabe di pasaran Wonosobo mengalami kenaikan sejak awal tahun silam. “Lonjakannya cukup luar biasa. Bahkan cabai rawit merah tembus diatas Rp100 ribu. Sedangkan harga jenis cabai yang lain masih di angka Rp50 ribu hingga Rp60 ribu,” ucapnya. Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Wonosobo, namun hampir semua pasaran di Jateng terjadi hal yang sama. Lonjakan harga cabai terjadi secara menyeluruh. Hal ini karena pasokan dari pedagang memang sudah sangat terbatas, barangnya langka. “Tinggi harga cabai rawit terjadi hampir menyeluruh, tidak hanya di Wonosobo, kemungkinan karena gagal panen dan cuaca buruk di sejumlah titik sentra cabe rawit,” katanya. Sedangkan untuk komoditas yang lain, masih dalam kondisi stabil, pihaknya mengaku masih terus melakukan monitoring dengan tim pengendali inflasi daerah, terkait perkembangan harga-harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 3.328 Pemilih Kabupaten Magelang Terancam Kehilangan Hak Pilih di Pilkada 2024 karena Ini
- 2 Meski Jadwal Padat, KPU Kabupaten Magelang Tetap Maksimalkan Pembersihan APK di Masa Tenang
- 3 Rumah Idaman Joko Anwar Diduga Buatan AI, Netizen Auto Ramai Cek Pendeteksi Deepfake!
- 4 TKL Ecopark Buka November Seru, Sekaligus Launching Wahana Baru Kolam Ombak dan Taman Air
- 5 Keluhan Soal KIS di Kabupaten Tegal Kian Santer, Anggota DPRD Respon Begini
- 1 3.328 Pemilih Kabupaten Magelang Terancam Kehilangan Hak Pilih di Pilkada 2024 karena Ini
- 2 Meski Jadwal Padat, KPU Kabupaten Magelang Tetap Maksimalkan Pembersihan APK di Masa Tenang
- 3 Rumah Idaman Joko Anwar Diduga Buatan AI, Netizen Auto Ramai Cek Pendeteksi Deepfake!
- 4 TKL Ecopark Buka November Seru, Sekaligus Launching Wahana Baru Kolam Ombak dan Taman Air
- 5 Keluhan Soal KIS di Kabupaten Tegal Kian Santer, Anggota DPRD Respon Begini