Harga Gula Pasir Naik Drastis, Sejak Dua Pekan Pasokan Minim

Harga Gula Pasir Naik Drastis, Sejak Dua Pekan Pasokan Minim

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Minimnya pasokan, membuat harga gula pasir melambung. Saat ini pemanis berbahan dasar tebu ini dijual dengan harga Rp18.000 per kilogram. Wiwin (43) salah satu penjual sembako di Pasar Kliwom Rejo Amertani Temanggung menuturkan, sejak dua pekan terakhir ini harga gula pasir terus mengalami kenaikan. Satu kilogram gula pasir biasanya hanya dijual Rp12.000 kini dijual dengan harga Rp18.000 per kilogram. \"Harga normalnya antara Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram, tapi sekarang harganya sudah naik 50 persen,\" katanya di sela melayani pembeli, Minggu (18/3). Ia menuturkan, harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak perayaan Idul Fitri 2019 lalu. Kenaikan harga gula pasir ini diperkirakan karena minimnya pasokan dari distributor. Biasanya dalam sepekan dipasok sebanyak 3 kuintal, namun saat ini hanya satu kuintal saja. Itupun harus pesan terlebih dahulu, berbeda dengan sebelumnya selalu dipasok sebanyak 3 kuintal. \"Kalau tidak pesan ya tidak diberi, paling banyak hanya dikasih satu kuintal saja sekali pasok,\" tuturnya. Rika (34) pedagang lainnya menyatakan, mahalnya harga gula pasir sangat mengagetkan konsumen. Sebab kenaikannya itu sudah tidak wajar lagi. Biasanya kalau ada kenaikan paling hanya Rp1.000 atau Rp2.000 saja, dan paling mahal naik sampai empat ribu. \"Sekarang naiknya enam ribu per kilogram,\" ujarnya. Baca Juga FPKB : Pasar Ikan Dangkel Mangkrak Menurut Rika, kemungkinan kenaikan ini karena gula pasir impor dari negara Cina maupun dari negara lainnya sudah sangat sedikit, sehingga gula yang beredar di pasaran hanya produk lokal. \"Gula pasir lokal saja, jadi harganya mahal. Kalau ada gula pasir impor harganya normal tidak seperti saat ini,\" katanya. Meskipun harganya mahal gula pasir tetap saja dibeli karena sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Hanya saja, daya beli konsumen tidak seperti saat harga gula pasir normal. \"Sudah pasti berpengaruh terhadap omset penjualan, paling-paling sehari hanya bisa jual 10 sampai 20 kilogram saja, kalau sebelumnya dalam sehari bisa jual 50 kilogram. Bahkan kalau sedang kondisi ramai bisa satu kuintal,\" tuturnya. Rika berharap, pemerintah bisa mengambil langkah kebijakan yang pasti sehingga kondisi perekonomiam bisa segera pulih. \"Sekarang harga-harga sangat mudah berubah, harapan kami pemerintah bisa lebih cepat dalam memberikan solusi, masyarakat sudah semakin susah,\" harapnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: