Harga Pakan Tinggi, Pembudidaya Ikan di Magelang Dilatih Bikin Pakan Mandiri

Harga Pakan Tinggi, Pembudidaya Ikan di Magelang Dilatih Bikin Pakan Mandiri

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Biaya produksi budidaya ikan 60-70 persen untuk pakan. Sementara itu harga pasaran pakan ikan saat ini relatif tinggi. Demikian ditandaskan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto. \"Ketika pembudidaya ikan bisa membuat pakan secara mandiri, hal itu merupakan jawaban untuk mengatasi terkait mahalnya pakan, dan memperkecil biaya produksi,\" ucap Joni dalam kegiatan pelatihan pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal, selama dua hari, mulai hari ini, Senin, 18 April 2022. Pelatihannya ditempatkan di Aula Balaidesa Deyangan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Dalam kegiatan pelatihan tersebut diikuti sebanyak 100 anggota masyarakat perikanan di Kabupaten dan Kota Magelang. Anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, ketika ditemui usai membuka pelatihan tersebut mengatakan, pakan ikan mendapat perhatian, karena menurutnya, sebelumnya sudah banyak dilakukan pembudidayaan ikan, ternyata permasalahannya beban produksinya dipakan ikan. Dengan bantuan pembuatan pakan ikan itu diharapkan biaya produksinya akan berkurang. \"Semua menggunakan bahan lokal ditambah mineral dan vitamin. Bahan lokalnya ada tepung ikan, tepung jagung, dedak, tepung kedelai. Jadi bahan bakunya mudah didapat di lokasi masing-masing peserta pelatihan. Murah harganya, tetapi tetap bergizi,” papar Vita. Terkait hal itu, jika dibandingkan dengan membeli pakan ikan pabrikan, menurut Vita, jauh lebih murah. Bisa mengurangi beban biaya produksi sekitar 30-40 persen. Dengan demikian akan lebih murah kalau membuat pakan ikan sendiri. Harapan Vita, mudah-mudahan dengan bantuan itu peternak lain di dua daerah itu bisa membeli dari peternak yang sudah dilatih. Karena harganya jauh lebih murah dibanding harga pabrikan. \"Setelah pelatihan akan ada kelanjutan pembinaan dari penyuluh, sampai benar-benar usaha itu berjalan sendiri,” terang Vita. Selain itu, ada kaitannya dengan adanya program memberikan bantuan ikan untuk anak-anak yang stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. \"Ternyata ada pertanyaan, bagaimana kalau bantuan ikannya juga stunting. Yakni kalau pakan ikannya kurang dan kualitas ikannya tidak baik. Maka dari itu dimulai dari hulunya, yakni ikannya juga harus bergizi, sehat, sehingga memberikan nilai gizi yang baik juga. Khususnya untuk mendukung program stunting,\" tandas Vita. Kades Deyangan, Risyanto, menambahkan, di desa itu ada program stunting. Maka, menurut dia, ikan yang diberikan juga yang sehat. “Kalau ikannya tidak sehat ya stuntingnya dobel, jadi stunting stunting, anaknya tambah cebol,” ungkapnya.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: