Harga Telur dan Daging Ayam di Temanggung Mulai Naik

Harga Telur dan Daging Ayam di Temanggung Mulai Naik

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Meskipun permintaan masih sangat sepi pada menjelang perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah ini, namun harga telur ayam ras dan daging ayam potong sudah mengalami kenaikan harga. \"Jika dilihat dari permintaan memang masih sepi, tidak seperti menjelang Lebaran tahun lalu sepekan sebelumnya sudah ramai pembeli,\" ungkap Reni, salah satu pedagang di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Senin (18/5). Ia menuturkan, kenaikan harga sudah terlihat dari telur ayam ras yang sebelumnya hanya Rp19.000 per kilogram dan sekarang mulai naik menjadi Rp20.000 perkilogram. \"Naiknya memang baru seribu rupiah per kilogram, semoga saja tidak naik lagi,\" harapnya. Ia mengaku terpaksa menaikan harga telur, lantaran harga dari distributor sudah naik. Padahal jika dilihat dari permintaan masih sepi. Dalam sehari saat ini paling banyak hanya menjual 10 sampai 15 kilogram telur. Padahal pada momen yang sama yakni menjelang Idul Fitri tahun sebelumnya, dalam sehari minimal bisa menjual telur hingga 30 kilogram. \"Jauh sekali jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sekarang bisa jualan saja sudah bagus,\" ujarnya. Harga bawang merah juga naik dari Rp48.000 per kilogram menjadi Rp52.000 per kilogram, sedangkan harga bawang putih bertahan Rp32.000 per kilogram. Kemudian harga gula pasir tetap bertahan tinggi Rp16.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp11.000 per kilogram, cabai merah keriting dan cabai rawit masing-masing Rp12.000 per kilogram. Baca Juga Jasad Bayi Ditemukan Terkubur di Belakang Rumah Kos \"Satu pekan menjelang Lebaran ini harga-harga sudah mulai ada kenaikan, dan yang harganya sudah tinggi masih bertahan dan belum berubah,\" tuturnya. Tidak hanya telur, bawang merah dan sejumlah barang lainnya saja yang sudah merangkak naik. Dari pantauan koran ini di pasar terbesar di kabupaten penghasil tembakau ini, harga ayam potong juga sudah mulai merangkak naik. Saat ini harga daging ayam yang sebelumnya Rp28.000 per kilogram naik menjadi Rp33.000 per kilogram. \"Sebenarnya jika dilihat dari permintaan masih sepi meskipun menjelang Lebaran. Namun harga dari distributor sudah naik dan kami harus mengikutinya agar tidak menanggung kerugian,\" katanya. Bahkan permintaan daging ayam saat ini masih di bawah hari biasa. Pada hari biasa permintaan bisa mencapai 50 kilogram per hari, kini rata-rata hanya laku sekitar 20 kilogram per hari. \"Permintaan daging ayam masih didominasi dari pelanggan, yaitu pemilik warung makan, itu pun permintaannya turun. Kalau dari masyarakat umum permintaan cenderung sepi,\" katanya.(set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: