Harga Tembakau Turun, Petani Tetap Panen Raya

Harga Tembakau Turun, Petani Tetap Panen Raya

PURWOREJO - Petani tembakau di Desa Ketangi Kecamatan Purwodadi Kabupaten menggelar panen raya tembakau, Jumat (13/9). Acara berlangsung meriah dikemas dengan Tasyakuran panen raya bersama Camat Purwodadi, Herry Raharjo, di salah satu lahan milik petani desa setempat. Meskipun dibayang-bayangi dengan anjloknya harga jual tembakau, petani menyambut gembira dan bersemangat dalam memanen tanamanya.bersama, dilaksanakn \"Panen musim taun ini tergolong sukses, karena memasuki musim kemarau panjang, selama musim tanam hingga panen ini belum turun hujan,\" kata Amin Nurahmin (35), petani tembakau sekaligus ketua panitia Tasyakuran panen raya. Menurutnya, kualitas tembakau jenis Bandungan yang ditanam tahun ini cukup bagus. Sayangnya, harga tembakau kering anjlok dibandingkan tahun lalu. \"Saat ini harga tembakau kering berkisar antara Rp60-80 ribu per kilogram, turun dari harga tahun lalu yang mencapai Rp100 ribu per kilogramnya. Namun demikian, harga segitu petani masih untung,\" sebutnya. Diungkapkan, petani Desa Ketangi menanam tembakau di hamparan tepian sungai Bogowonto. Petani mengubah lahan itu sebagai lahan tembakau saat memasuki bulan kemarau. Luas lahan yang ditanami mencapai 70 hektar dari 90 hektar lahan yang ada. \"Sebenarnya ada tiga musim tanam yang dilakukan warga Ketangi, yaitu menanam jagung, kacang dan tembakau. Khusus tembakau kita tanam saat musim kemarau tiba,\" ungkapnya. Dijelaskan, tembakau Desa Ketangi hanya dijual kepada para perajin rokok lokal yang ada di wilayah Purworejo, khususnya rokok kemenyan. \"Dulu pernah bekerja sama dengan PT Sadana, penyuplai tembakau pada HM Sampurna, dengan jenis tembakau paiton yang ditanam. Namun setelah uji lab, dinyatakan kadar tar dan nikotin jenis tembakau Ketangi terlalu tinggi, maka kerja sama itu dihentikan. Dan sekarang petani hanya menanam tembakau jenis Bendungan, untuk kebutuhan rokok lokal Purworejo,\" jelasnya. Camat Purwodadi, Herry Raharjo, mengapresiasi dan bangga terhadap potensi yang di miliki desa Ketangi. Kegiatan panen raya yang baru pertama digelar itu dapat memacu semangat para petani dalam membudidayakan tanaman tembakau di Desa Ketangi, tembakau yang dikenal paling bagus di wilayah Purworejo. \"Soal harga tembakau, menurut saya, harga produk apapun itu merupakan mekanisme pasar. Namun pengelolaan kedepan inilah yang akan menjadi PR kita. Salah satu bentuk dukungan pemerintah, baik desa, bisa dilakukan dengan cara membentuk Bundes di desa Ketangi. Desa bisa membantu petani, mulai tanam hingga panen, dan hasil panen bisa dibeli oleh Bundes,\" ungkapnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: