Hari Ini Tjahjo Umumkan Formasi Peralihan, 441.000 Pejabat Eselon III dan IV Tergusur
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Organisasi memang dituntut untuk selalu dinamis, mengikuti tuntutan dan diinamika pada zamannya. Organisasi yang mandeg, akan terlibas oleh zaman. Organisasi yang terhenti sama dengan mati. Hal ini menjadi relevan dan sedang hangat dibicarakan publik, organisasi pemerintahan perlu perubahan. Wacana ini menyusul isi pidato Presiden Joko Widodo pada saat dilantik pada 20 Oktober 2019 lalu. Dimana salah satu pernyataannya, akan memangkas pejabat struktural eselon III dan IV yang jumlahnya sekurang-kurangnya mencapai 441.000 orang. Cukup hanya ada dua jabatan struktural eselon, yaitu eselon I dan II pada birokrasi pemerintahan. Sekretaris Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB Eddy Syah Putra mengatakan, keputusan ini harus segera direalisasikan. Dan Menteri Tjahjo akan menyampaikan kesiapan instansinya untuk melakukan perampingan eselonisasi hari ini (2/11). \"Sudah dipersiapkan sesuai dengan janji pak Menteri, bahwa Kemenpan siap untuk dilakukan tahun ini. Diharapkan bahwa di bulan Desember ini, setelah pak Menteri menyampaikan akan ada pelantikan menyesuaikan peralihan dari struktural ke fungsional di Kemenpan,\" jelasnya. Eddy menyatakan, formasi dan regulasi terkait pengalihan jabatan struktural ke fungsional telah disusun. Menurutnya, itu tidaklah mudah, lantaran ada banyak item dan aturan yang harus dikeluarkan, termasuk bagaimana karir seseorang ketika sudah tidak ada di struktural. ”Sejak awal kami memang konsen terhadap apa yang sudah menjadi prioritas dari presiden ini. Saya kira Menpan sudah siap, karena dimanapun pak menteri selalu menyatakan akan mencoba melakukan tahun ini di Kementerian PANRB,\" imbuhnya. Tak hanya dari internal Kementerian PANRB, ia melanjutkan, pihaknya juga meminta usulan kepada kementerian/lembaga lain terkait posisi apa saja yang tidak perlu dilakukan perampingan. \"Mudah-mudahan nanti setelah ada dengan berbagai pertimbangan bisa mempercepat proses evaluasi dengan KemenPAN,\" tukas Eddy. Pengamat kebijakan publik Pudjo Rahayu Rizan mengatakan dampak dari kebijakan pemangkasan eselonisasi di kalangan birokrasi memiliki keuntungan, risiko hingga hambatan. ”Karakteristik kerjanya ingin cepat, akurat, lincah, dan berani mengambil keputusan serta mengeksekusi. Salah satu cara adalah, organisasi pemerintahan harus efektif, ramping, kaya fungsi tapi miskin struktur. Perubahan menjadi pilihan yang tepat,” terangnya. Intinya, sambung dia, dengan dihapusnya eselon III dan IV, suka atau tidak suka akan berpengaruh terhadap organisasi birokrasi. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, strukturnya harus diikuti dan disikapi dengan perubahan cara pandang, pola pikir, sikap dan perilaku semua anggota organisasi birokrasi itu. ”Jika syarat ini tidak dipenuhi, sudah barang tentu, akan sia-sia. Kontraproduktif. Buang-buang waktu,” terangnya. Ditambahkannya, perilaku organisasi yang rasional, dapat dicapai dengan baik melalui suatu sistem aturan yang jelas dan otoritas yang formal. Koordinasi dan pengendalian merupakan kunci tercapainya rasionalitas dalam organisasi. ”Selanjutnya, struktur organisasi dikatakan baik bagi organisasi, atau paling tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, maka struktur tersebut harus dirancang secara serius,” imbuhnya. Spesialisasi dan pembagian kerja yang jelas dan terukur akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayananan. Apalagi kalau diimbangi dengan kecakapan pelaksanaan dan profesional yang tinggi. ”Hampir semua persoalan dalam organisasi diakibatkan oleh struktur organisasi. Oleh karenanya, cara mengatasinya menyempurnakan,” jelasnya. Apa keuntungan dengan dipangkasnya eselon III dan IV? Keuntungannya, terbangunnya tata kelola pemerintahan untuk pelayanan. Filosofi tata kelola pemerintahan untuk pelayanan, hakekatnya mendekatkan penguasa (pemerintah, red) dengan yang dilayani (masyarakat). ”Rentang kendali semakin pendek, singkat, simple, diharapkan bisa terwujud salah satu pilihan dengan menyederhanakan atau memangkas dua rentang kendali yaitu eselon III dan IV,” terangnya. (fin/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: