Hari ini, CAFFINO Superliga Junior 2019 Digelar di GOR Djarum Magelang

Hari ini, CAFFINO Superliga Junior 2019 Digelar di GOR Djarum Magelang

MAGELANG SELATAN - GOR Djarum Magelang kembali akan menjadi saksi sejarah perhelatan kompetisi bulutangkis tingkat Indonesia dan dunia kategori remaja. Sebanyak 13 klub terbaik Indonesia dan luar negeri, siap bertatung dalam ajang CAFFINO Superliga Junior 2019. Kejuaraan bulutangkis nasional beregu antarklub kelompok U-17 dan U-19 ini berlangsung, Selasa (15/10) sampai dengan Minggu (20/10). Ketua Panitia Pelaksana, Lius Pongoh mengatakan kejuaraan yang menggunakan format Thomas Cup dan Uber Cup ini memperebutkan Piala Haryanto Arbi untuk U-17 Putra, Yuni Kartika untuk U-17 Putri, Liem Swie King untuk U-19 Putra, dan Piala Susy Susanti untuk U-19 Putri. Hadiah yang disediakan mencapai Rp610 juta. Masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah sebagai Juara I Rp100 juta, Juara II Rp50 juta, dan Juara III bersama Rp25 juta. Sedangkan di U-17 akan mendapatkan hadiah sebagai Juara I Rp50 juta, Juara II Rp25 juta, dan Juara III bersama Rp15 juta untuk masing-masing kategori. Baca juga Merapi Kembali Menggeliat, Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Radius 3 Km ā€¯Sebenarnya turnamen ini sudah dihelat sejak tahun 2016 dengan mempertandingkan hanya kelompok U-19. Mulai tahun 2017 dipertandingkan kelompok U-17 baik putra maupun putri. Untuk kompetisi internasional sendiri dimulai U-19, sehingga kita harapkan ada kesiapan dan latihan mental khususnya untuk peserta U-17 mengikuti kompetisi ini,\" katanya dalam jumpa pers, Senin (14/10). Sejak tahun 2017 pula pihaknya sengaja mengundang klub luar negeri khusus di kelompok U-19. Pada tahun ini, klub luar negeri dengan asal negara berbeda juga akan kembali bertanding. \"Turnamen ini salah satu ajang mengasah kemampuan atlet muda tanah air. Mereka adalah atlet-atlet masa depan bangsa yang diharap dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,\" jelasnya. Untuk format, kata Lius, mirip dengan ajang Thomas Cup dan Uber Cup. Hal ini untuk semakin meningkatkan optimisme Indonesia merebut kembali supremasi tertinggi kejuaraan bulutangkis beregu tingkat dunia itu ke depan. \"Kami melihat sejauh ini pelaksanaan kejuaraan ini efektif bagi para pemain muda Indonesia, terbukti para pemain yang tahun lalu mengikuti Superliga Junior di tahun 2019 ini mereka berhasil merebut gelar juara dan meraih Piala Suhandinata di ajang turnamen beregu campuran World Junior Champhionships yang berlangsung di Rusia,\" ujarnya. Ia memprediksi jalannya pertandingan akan sangat ketat dan menarik. Terlebih dengan hadirnya kembali klub-klub dari mancanegara. Di kategori U19 sendiri, klub-klub yang akan menurunkan atlet-atlet muda terbaiknya ialah PB Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Exist Badminton Club, Jaya Raya, Jatim United, Blibli Team, Taiwan High School (Chinese Taipei), Granular Badminton Academy (Thailand), Singapore Badminton Association (Singapura), Kumamoto Team (Japan) dan Harimau Muda Team C (Malaysia) Baca Juga| Congkel Pintu Rumah, Tiga Pencuri di Wonosobo Bawa Kabur Uang Rp35 Juta Sementara pada kategori U17, terdapat sejumlah klub-klub yang akan bertanding yaitu PB Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Exist Badminton Club, Jaya Raya, Sarwendah Badminton Club, SGS PLN Bandung, Harimau Muda Team A (Malaysia), Harimau Muda Team B (Malaysia), dan Kumamoto Team (Jepang). Event Director, Bambang Roedyanto menjelaskan bahwa ada yang berbeda pada penyelenggaraan Caffino Superliga 2019 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada kategori usia U17 putra dan putri di tahun ini diikuti oleh tim-tim luar negeri yang berasal dari Malaysia dan Jepang. \"Tentunya ini menjadi hal yang positif bagi para atlet Indonesia untuk kategori U-17 putra dan putri, karena mereka sudah bisa bertanding dalam turnamen beregu melawan para pemain yang berasal dari luar negeri,\" ungkapnya. Ketua Umum PP PBSI Wiranto menyambut baik diselenggarakannya CAFFINO Superliga Junior 2019 yang akan menjadi ajang untuk mengasah mental para pebulutangkis muda Indonesia, mengingat lawan-lawan yang akan dihadapi tidak hanya berasal dari negeri sendiri, tapi juga dari mancanegara. \"Kompetisi ini merupakan langkah yang sangat baik untuk membangun generasi bulu tangkis Indonesia di masa depan. Seperti yang kita ketahui, menjadi atlet bulu tangkis itu tidak bisa instan,\" tandasnya. Ia menyebut, Liem Swie King dan Susy Susanti adalah dua sosok yang harus berjuang dari kecil sampai akhirnya bisa menjadi juara di pentas bulutangkis dunia. Ia berharap, nilai-nilai seperti semangat pantang menyerah ini bisa melekat di jiwa atlet-atlet muda Indonesia. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: