Hari Jadi, KBUW Gelar Festival Balon Bertema Tradisi

Hari Jadi, KBUW Gelar Festival Balon Bertema Tradisi

MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Komunitas Balon Udara Wonosobo (KBUW), berencana menggelar syukuran dalam bentuk festival balon dengan tema “Nguri-Uri Tradisi Balon Udara dalam Balutan Budaya”. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Minggu, 14 Juli 2019 di Lapangan Desa Sidorejo, Kecamatan Selomerto itu akan diikuti pecinta dan penggiat balon dari seluruh penjuru Wonosobo. “Acara festival ini diadakan selain untuk memperingati 2 tahun komunitas, ini juga sebagai salah satu cara kami mengadakan sosialisasi terkait penerbangan balon udara yang aman yang akan terus kami prioritaskan dan lakukan sebagai acara rutin,” kata Setyobudi Agam, Ketua Komunitas Balon Udara Wonosobo, saat koordinasi bersama panitia dan para pecinta balon Wonosobo. Menurut Agam, dalam 2 tahun ini sudah ada sekitar 500 anggota komunitas yang tersebar hampir di setiap desa di Kabupaten Wonosobo. Setiap tahunnya akan digelar acara serupa dan harapannya bisa bergiliran diadakan di tiap kecamatan di Kabupaten Wonosobo. “Tahun kemarin kan sudah di Kecamatan Kertek, tahun ini kita adakan di Kecamatan Selomerto. Tahun besok beda kecamatan lagi. Dua tahun memang usia yang masih sebentar, tapi harapannya tradisi balon Wonosobo ini tetap ada dan lebih dikenal masyarakat. Doa untuk komunitas, agar lebih berkembang dan lebih erat persaudaraannya,” tuturnya. Tedy Nugroho, ketua panitia penyelenggara Festival Balon HUT KBUW ke-2 mengungkapkan, kegiatan festival ini merupakan langkah yang bagus sebagai kerjasama Komunitas Balon Udara Wonosobo dan kelompok Pucung Sari Budoyo, dusun Pucung Pandak Desa Sidorejo, Selomerto. Di agenda itu, pengunjung juga akan dihibur dengan musik dan juga pentas seni dari warga setempat. “Bagaimana kami sebagai pemuda penerus mengapresiasi dan meneruskan tradisi ini, paling tidak nantinya generasi dibawah kami peduli dengan tradisi, terutama balon udara. Dan proses balon udara ini adalah wujud nyata dari cipta, karsa, dan rasa, untuk melanjutkan tradisi yang baik ini, semoga semua pihak semakin mendukung dan mengapresiasi kegiatan festival balon udara ini,“ imbuh Tedy. Sri Fatonah Ismangil, Kasi Seni dan Budaya Disparbud juga menyambut positif terkait sosialisasi dan pelestarian tradisi yang dilakukan oleh komunitas. Dijelaskan Fatonah, balon udara sendiri merupakan teknologi tradisional dan harus kita jaga agar tetap ada. Namun harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan juga aturan yang berlaku. “Banyak nilai-nilai luhur yang bisa kita gali dari tradisi ini, seperti budaya gotong royong, kekompakan, kebersamaan, dan nantinya harus kita kemas sehingga ada unsur transfer knowledge yang bisa dibagikan ke seluruh masyarakat. Semoga komunitas bisa berkembang dengan baik,” pungkas Fatonah. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: