Heboh, Pemulung Simpan Harta Karun

Heboh, Pemulung Simpan Harta Karun

Dapat Bedah Rumah Ditemukan Uang Puluhan Juta MAGELANGEKSPRES.COM, PURWOREJO - Sebuah rumah tidak layak huni yang sehari-hari ditinggali oleh seorang pemulung yakni Sutarman (60) dan Sutiyem (56) warga RT 2 RW 4 kelurahan Keseneng Kecamatan Purworejo menyimpan harta karun yang cukup banyak. Saat akan dibongkar, di dalam rumah tersebut ditemukan uang puluhan juta rupiah serta perhiasan seberat 22,5 gram. Uang dan perhiasan tersebut disimpan dalam saku baju-baju yang sudah tidak layak dipakai. Sebagian ditemukan bercampur dengan sampah. Padahal, jika dilihat dari luar sama sekali tidak ada yang menduga jika di dalam rumah berukuran 4x6 tersebut menyimpan banyak harta karena kondisinya yang kumuh. Informasinya, pemilik rumah sedikit memiliki gangguan jiwa. Pasangan tersebut dikaruniai dua anak. Namun rumah itu dalamnya penuh dengan sampah, bahkan bersama kedua anaknya yang masih sekolah itu sering tidur di luar rumah. Harta benda tersebut ditemukan oleh tim bedah rumah dari TNI bersama warga setempat yang hendak melakukan pembersihan rumah, Rabu (20/3). Ketika pembersihan dimulai, tim kaget karena di sejumlah saku baju maupun celana kumuh yang tergeletak dan tercantel di pagar terdapat banyak sekali uang. \"Setelah dihitung, ternyata nilainya fantastis. Uang yang dtemukan sebanyak Rp45,9 juta. Sementara perhiasan gelang, cincin dan kalung ditemukan sejumlah 22,5 gram,\" kata Ketua RW 4 H Yudo Sucahyono. Danramil 01 Purworejo Kapten Inf Amad Kurdi, mengungkapkan, peristiwa yang cukup menghebohkan warga ini berawal dari rencana program bedah rumah dari TNI yang diberikan kepada Sutarman. Sebelum memulai proses renovasi rumah Sutarman, anggota TNI melakukan pembersihan lingkungan dan kondisi dalam rumah. Saat proses pembersihan tersebut, petugas dan warga menemukan banyak uang yang disimpan dalam kantong pakaian bekas. Karena banyaknya tumpukan barang-barang bekas di rumah Sutarman, diperkirakan proses pembrsihan membutuhkan waktu hingga 5 hari ke depan. Hingga saat ini, barang-barang yang dibersihkan bari mencapai sekitar seperempatnya dari keseluruhan barang yang ada. Menurut Sutiyem, uang itu disimpannya untuk kepentingan sekolah anaknya. Sedangkan emas tersebut dibelinya saat dirinya lajang. Sutiyem mengaku uang yang ditumpuk bersama barang rosokan karena tidak punya tempat untuk menyimpannya. “Dulu saya kerja di Jakarta dan pernah di Bandung, uang hasil kerja saya belikan emas,” katanya.(luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: